S/2003 J 2 berdiameter sekitar 2 km (1,2 mi), dan mengorbit Jupiter pada jarak rata-rata sebesar 29.545.579,5 kilometer atau sekitar 2.954 Gm (19,75 AU) dalam waktu 981,55 hari, dengan inklinasi sebesar 154° teradap bidang ekliptika (152° terhadap garis khatulistiwa Jupiter) dan dengan eksentrisitas sebesar 0,4100.[3][4][5]
Satelit ini mungkin termasuk dalam kelompok Pasiphae, meskipun belum banyak yang dapat diketahui mengenai orbit satelit ini yang cukup untuk membuktikan perkiraan tersebut. Satelit ini memiliki sumbu semi-mayor sekitar 30 gigameter (0,20 AU) dan inklinasi sekitar 160°.[4]
Batas pengaruh gravitasi Jupiter ditentukan oleh bola Hill yang dimiliki Jupiter, yang jari-jari atau radiusnya mencapai 52 gigameter (0,35 AU). Satelit retrograde dengan sumbu semi-mayor mencapai 67% dari radius bola Hill diyakini akan beredar dengan posisi yang stabil. Akibatnya, satelit-satelit Jupiter dengan jarak yang jauh daripada satelit S/2003 J 2 mungkin saja ditemukan di kemudian hari.
Satelit ini tidak pernah terlihat kembali sejak penemuannya pada tahun 2003 dan saat ini dinyatakan hilang.[6][7][8][9]
^Jacobson, B.; Brozović, M.; Gladman, B.; Alexandersen, M.; Nicholson, P. D.; Veillet, C. (28 September 2012). "Irregular Satellites of the Outer Planets: Orbital Uncertainties and Astrometric Recoveries in 2009–2011". The Astronomical Journal. 144 (5): 132. Bibcode:2012AJ....144..132J. doi:10.1088/0004-6256/144/5/132.
^Sheppard, Scott S. (2017). "New Moons of Jupiter Announced in 2017". home.dtm.ciw.edu. Diakses tanggal 27 June 2017. We likely have all of the lost moons in our new observations from 2017, but to link them back to the remaining lost 2003 objects requires more observations a year later to confirm the linkages, which will not happen until early 2018. ... There are likely a few more new moons as well in our 2017 observations, but we need to reobserve them in 2018 to determine which of the discoveries are new and which are lost 2003 moons.