Robert Sarah (lahir 15 Juni 1945) adalah seorang prelatus Kardinal Gereja Katolik Guinea. Menjadi Kardinal sejak November 2010, ia dilantik menjadi prefek Kongregasi bagi Penyembahan Ilahi dan Disiplin Sakramen oleh Paus Fransiskus pada 23 November 2014. Ia sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Kongregasi bagi Penginjilan dan presiden Dewan Kepausan Cor Unum.
Pada 2016, Sarah dipanggil para imam untuk menghadap altar ad orientem (dalam direksi yang sama dengan kongregasi) saat merayakan Misa, meskipun pada kenyataannya versus populum (menghadap kongregasi) telah menjadi praktik wajib setelah perubahan terekomendasi untuk liturgi yang dibuat oleh Konsili Vatikan Kedua. Perubahan tersebut dipandang oleh beberapa komentator media sebagai tantangan langsung bagi Paus Fransiskus.[2][3][4][5]
Sebagai penentang pernikahan sesama jenis, ia mengutuk "ideologi homoseksual dan aborsi Barat", secara pribadi menyatakan bahwa keduanya "berasal dari iblis" dan membandingkannya dengan Nazisme dan terorisme Islam. Ia juga merupakan penyuara terhadap penindasan umat Kristen di bawah Islam radikal.[6][7][8]
Sarah dapat berbicara dalam bahasa Prancis, Inggris dan Italia.[9]
Referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|