Columbia Pictures merilis film ini pada 19 Februari 2016.[4] Laba kotor dari film Risen mencapai $36.9 juta di Amerika Serikat dan Kanada, dan $9.2 juta di negara-negara lain. Untuk seluruh dunia, mencapai total $46.1 juta dari anggaran yang hanya $20 juta.[2][5]
Risen menerima beragam ulasan dari kritikus. Rotten Tomatoes merilis bahwa film ini meraih rating 52%, berdasarkan 112 ulasan, dengan rata-rata rating 5.6/10.[6]Metacritic melaporkan skor 51 dari100, berdasarkan 28 kritik yang mengindikasikan beragamnya respon dan ulasan atas film ini.[7] Penonton yang melakukan pooling di CinemaScore memberikan nilai A antara A+ sampai F[5][8]
Plot
Risen merupakan film bertema kristiani, produksi Sony Pictures, Tristar Entertainment, LD Entertainment, dan Affirm Films (Sony Company). Film ini berkisah tentang keberadaan Yesus Kristus (dari Alkitab) saat masuk dalam dunia manusia yang berakhir dengan kematian dan kehidupan kembali yang dibawa kembali ke layar lebar dengan cara berbeda oleh sutradara Kevin Reynolds
Clavius (Joseph Fiennes) adalah pemain film yang berperan sebagai komandan yang ditunjuk oleh Pontius Pilatus (Peter Firth) untuk mengatur penyaliban Yesus, setelah Yesus diklaim telah membawa banyak kesembuhan dan kelegaan bagi banyak orang miskin dan kelas bawah kala itu, dan itu membuat pemerintah yang sedang berkuasa seolah-olah tidak berfungsi mengontrol rakyat, sehingga menjadikan Pontius Pilatus murkan.
Perintah untuk menyalibkan Yesus kemudian masuk dalam komando Clavius dan segera dilaksanakan, meski pada fakta tindakan hukum yang akan mereka jatuhkan tidak memiliki dasar apa pun.
Penyaliban sukses dilaksanakan, sehingga kemudian semua orang yang telah berkumpul menyaksikan hukuman itu kembali ke tempat masing-masing, serta menunggu keesokan harinya akan terjadi apa, yang belum dapat mereka bayangkan.
Setelah disalibkan, mayat Yesus diturunkan dan disemayamkan di gua yang dijaga ketat oleh pihak kerajaan, untuk memastikan tak ada yang mengganggu atau melakukan tindakan apa pun terhadap mayat itu. Namun mereka tidak menyadari bahwa orang yang mereka salibkan tersebut adalah yang maha kuasa, yang masuk dalam tubuh manusia untuk melihat bagaimana manusia memperlakukan sesamanya.
Gua persemayaman akhirnya ditemukan kosong pada keesokan harinya, dengan ikatan dan benda yang ikut bersama jenazah yang di tempatkan di dalam tempat itu telah ditinggalkan. Perburuan terbesar dalam sejarah manusia itu pun dimulailah.
Lucius (Tom Felton) yang mengetahui bagaimana kejadian itu menjelaskan kepada Clavius dalam sebuah ancaman serdadu yang mereka turunkan ke semua tempat, bahwa kerajaan telah melakukan kesalahan terbesar dengan menghukum mati seorang yang bukan orang biasa, yang telah bangkit kembali, menunjukkan keabadian dan kedamaian, menghenyakkan hati Clavius yang telah merongrong serta menghancurkan mereka yang memercayai Yesus.
Kisah ini menceritakan bagaimana Yesus dalam kehidupan masa itu, tapi lebih kepada bagaimana kebangkitan itu ada, meski sedikit yang percaya, dan semakin tidak ada yang percaya, serta kehancuran umat manusia dimulai dari ketidakpercayaan itu, dengan terus mengekang perkembangan mereka yang percaya di Yerusalem pada masa itu.