Rija-rija

Rija-rija, Kerisan
Rija-rija, Scleria sumatrensis
dari Sungai Manasib, Bangko Pusako, Rokan Hilir
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. sumatrensis
Nama binomial
Scleria sumatrensis

Rija-rija (Scleria sumatrensis), atau juga disebut kerisan, adalah sejenis rumput yang termasuk ke dalam suku teki-tekian. Gulma di perkebunan dan tanah paya ini menyebar di Asia tropis mulai dari India hingga Formosa, melalui Malesia hingga ke Queensland, Australia. Nama-nama lainnya, di antaranya, rija-rija, siunit (Sum.); rumput kumba, r. sesayah gajah, r. siamet, sĕndayan (Mly.); kares-kares, kĕris-kĕris, kĕrisan, pĕrèdang, rambang, sampa hiering, tali juru (Klm.); balbalili, bulàlo, pangpayung (Fil.).[2]

Pengenalan

Daun-daun dalam tiga baris.

Rumput yang menahun, dengan batang kokoh, menyegitiga, licin atau sedikit kasap, tebal hingga 8 mm dan tinggi hingga 4 m. Daun-daun di tengah batang mengumpul membentuk karangan palsu, 3-5 helai, semakin ke atas semakin menyempit, kasap pada tepi-tepinya dan pada sisi atas tulang daun tengah, gundul atau berambut balig pada pangkalnya, lebar hingga 13 mm; pelepah daunnya sempit, gundul atau berambut balig, tak-bersayap atau dengan sayap agak lebar; kontra-ligula sangat pendek, membundar lebar, berambut halus di tepinya.[2]

Batang menyegitiga.

Perbungaan berupa malai lonjong, biasanya padat; malai ujung hingga sepanjang 25 cm, malai samping 2-3 berkumpul jadi satu pada tangkai yang panjang; seludang primer lebih pendek atau sama panjang dengan malai, seludang sekunder berambut halus. Spikelet mengelompok 2-3, berkelamin tunggal, cokelat terang atau kemerahan, panjang 4–5 mm. Glume (daun pelindung bunga) bundar telur atau bundar telur lebar, berwarna jerami hingga keunguan, dengan lunas hijau. Cupula besar dan tebal, hingga 2 mm lebarnya. Piringan (disk) sangat besar, serupa jangat, ½−¾ tinggi bulir (nut, buah keras), kadang-kadang bahkan membungkus bulir sepenuhnya, tinggi 1½−2 mm, bertaju-3 hingga setengahnya atau kurang, ujungnya bergerigi, berwarna kekuningan pada akhirnya merah. Bulir (nut) sedikit lebih pendek dari glume, memanjang hampir bulat, lk. 2 mm garis tengahnya, cokelat zaitun hingga hitam kelabu.[2]

Ekologi dan agihan

Buah dengan disk berwarna merah.

Rumput keris-keris ini sering tumbuh dominan; pada tempat-tempat terbuka yang kering atau di paya-paya dan rawa-rawa, di semak-semak rapat, atau di hutan dan hutan rawa, hingga ketinggian 500 m dpl.[2][3]

Wilayah penyebarannya luas mulai dari Srilangka, India, melintasi Indocina hingga Formosa di timur, serta Queensland (Australia) dan Karolina Barat di Pasifik. Di Kawasan Malesia didapati di Semenanjung Malaya, Sumatra dan pulau-pulau sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Timur (Jatiroto, Puger), Kalimantan, Sulawesi (Kolonodale), serta Filipina (Palawan, Mindanao, Basilan, Leyte).[2]

Manfaat dan kerugian

Membentuk semak-semak rawa yang luas

Rumput ini tergolong sebagai gulma yang sangat mengganggu di Kalimantan.[4] Akan tetapi ia digunakan pula dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan sakit kencing nanah.[5]

Rujukan

  1. ^ Retzius, A.J. 1786. Observationes botanicae :sex fasciculis comprehensae /Andreae Johannis Retzii ; quibus accedunt Ioannis Gerhardi Koenig ... Descriptiones monandrarum et epidendrorum in India Orientali factae. Fasc. V: 19; Tab II. Lipsiae [Leipzig] :Apud Siegfried Lebrecht Crusium, 1789 [i.e., 1779-1791].
  2. ^ a b c d e Kern, J.H. 1974. "Cyperaceae". Flora Malesiana. Ser. I Vol 7(3): 736-8. Jakarta:Noordhoff-Kolff, 1948-
  3. ^ "Profile for Scleria sumatrensis (nutrush)". PLANTS Database. USDA, NRCS. Diakses tanggal 14 May 2011. 
  4. ^  GRIN (May 7, 2007). "Scleria sumatrensis information from NPGS/GRIN". Taxonomy for Plants. National Germplasm Resources Laboratory, Beltsville, Maryland: USDA, ARS, National Genetic Resources Program. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-11. Diakses tanggal 14 May 2011. 
  5. ^ Duke, J. A. "Scleria sumatrensis Retz. (Cyperaceae)". Dr. Duke's Phytochemical and Ethnobotanical Databases. Diakses tanggal 14 May 2011. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar