Banyak sel darah manusia, seperti sel-sel darah merah, sel-sel kekebalan tubuh, dan bahkan trombosit, semua berasal dari sel moyang yang sama, sel punca hematopoietik. Karena sel-sel ini berumur pendek, tentunya ada kebutuhan untuk pembuatan sel-sel darah baru secara stabil sekaligus pemeliharaan jumlah sel punca hematopoietik. Hal ini secara umum disebut hematopoiesis.[1] Kejadian ini membutuhkan lingkungan khusus yang disebut relung sel punca hematopoietik, yang menyediakan perlindungan memadai dan memberikan sinyal untuk melaksanakan diferensiasi sel-sel yang dihasilkan sel punca hematopoietik. Relung ini berpindah dari kantung kuning telur dan akhirnya menetap di sumsum tulang pada mamalia. Banyak gejala patologis yang dapat muncul dari gangguan pada lingkungan ceruk ini, sehingga betapa pentingnya untuk menjaga hematopoiesis.
Referensi