Alexander lahir dan dibesarkan di Philadelphia, pada tahun 1920 ia menjadi lulusan kulit hitam pertama Sekolah Bisnis Wharton Universitas Pennsylvania . Setelah lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1923, Alexander kemudian menjadi pengacara hak-hak sipil terkemuka di Philadelphia. Ia menjadi terkenal sebagai pengacara kulit hitam yang mau memperjuangkan persamaan hak dalam kasus desegregasi Berwyn serta mewakili terdakwa berkulit hitam dalam kasus-kasus terkenal lainnya, termasuk dalam kasus Trenton Six, di mana sekelompok pria kulit hitam yang ditangkap karena pembunuhan di Trenton, New Jersey .
Alexander kemudian mulai terlibat dalam dunia politik ketika mencalonkan diri dan akhirnya gagal pada jabatan hakim di Pengadilan Umum pada tahun 1933 dan 1937. Pada tahun 1949 ia dipertimbangkan oleh Presiden Harry S. Truman untuk kursi di Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Ketiga . Dia pada akhirnya memenangkan kursi di Dewan Kota Philadelphia di tahun 1951. Setelah melewati dua periode jabatan sebagai dewan kota, Alexander kemudian mendapat promosi ke kursi di Pengadilan Umum dan dipilih kembali untuk masa jabatan sepuluh tahun sebagai hakim pada tahun 1959. Dia kemudian terus bekerja untuk melayani permasalahan terkait kesetaraan ras sepanjang waktunya di pemerintahan kota.
Alexander mendapatkan jabatan senior ketika umurnya memasuki usia pensiun wajib di tahun 1969 dan kemudian meninggal pada tahun 1974. Peninggalanynya dihormati oleh jabatan profesor yang diberikan secara anumerta di University of Pennsylvania.
Kehidupan awal dan pendidikan
Alexander lahir dalam keluarga berkulit hitam dari kelas pekerja di Philadelphia, Pennsylvania, pada 13 Oktober 1897. [1] Orang tuanya, seperti umumnya masyarakat Afrika-Amerika pada tahun 1860-an dan 1870-an, memutuskan untuk meninggalkan kawasan pedesaan di Selatan Amerika Serikat untuk peluang ekonomi yang lebih baik serta melarikan diri dari kekerasan yang menyertai (sistem segregasi Jim Crow) di sana. [2] Ayahnya, Hillard Boone Alexander, terlahir sebagai budak di Mecklenburg County, Virginia, dan merupakan putra dari pemilik perkebunan. [3] Ia kemudian pindah ke Philadelphia bersama saudaranya, Samuel, di tahun 1880. [2] Di tahun yang sama, ibu Raymond, Virginia Pace, juga pindah ke Philadelphia bersama saudara laki-lakinya, John Schollie Pace; mereka terlahir sebagai budak di Essex County, Virginia. Hillard dan Virginia kemudian menikah di Philadelphia di tahun 1882. [2]
Keluarga Alexander, seperti banyak penduduk berkulit hitam di kota tersebut, tinggal di Bangsal Ketujuh yang saat ini bernama Pusat Kota, Philadelphia . [4]WEB Du Bois menyebut daerah tempat tinggal keluarga Alexander sebagai bagian dari lingkungan yang "adil dan nyaman". [4] Ayah dan paman Alexander adalah "ahli berkuda" yang memberikan kursus menunggang kuda kepada orang-orang kaya berkulit putih di Philadelphia dan daerah sekitarnya di sepanjang Jalur Kereta Utama, tetapi di tahun 1915 maraknya mobil menyebabkan bisnis ayahnya menurun dan akhirnya bangkrut. [3][5]Pada tahun 1909, ibu Alexander meninggal karena pneumonia . [5] Meskipun Alexander segera bekerja untuk membantu menghidupi keluarganya, ayahnya tetap merasa tak mampu untuk memberikan perawatan yang memadai untuk anak-anak mereka dan kemudian mengirim Alexander beserta ketiga saudaranya (termasuk saudara perempuannya Virginia ) untuk tinggal bersama bibi dan paman mereka, Georgia dan John Pace, dalam komunitas masyarakat kulit hitam yang sedang berkembang di Philadelphia Utara . [5] Keluarga Paces juga merupakan keluarga kelas pekerja, dan karenanya memiliki lebih banyak orang untuk diberi makan, Alexander terus bekerja sembari bersekolah sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah untuk membantu menghidupi dirinya dan saudara-saudaranya. Pekerjaan tersebut ia jalankan selama tahun-tahun termasuk bekerja di dermaga bongkar-muat ikan, loper koran, dan mengelola tempat semir sepatu di mana ia bekerja enam hari seminggu. [6] Alexander juga sempat bekerja di Metropolitan Opera House di wilayah Philadelphia Utara selama enam tahun, dimulai ketika ia berusia 16 tahun. [7] Ia kemudian mengingat kembali waktunya di Gedung Opera tersebut "membuka dunia baru bagi saya", dan dia memuji lingkungan itu dengan memberinya "beberapa kehalusan dan budaya yang menjadi ciri tahun-tahun saya selanjutnya" . [7]
Alexander kemudian melanjutkan sekolahnya di PhiladelphiaCentral High School dan lulus pada tahun 1917, saat pembukaan upacara kelulusannya ia menyampaikan pidato "Masa Depan Negro Amerika". [8] Ia kemudian mendaftar di University of Pennsylvania melalui jalur beasiswa berprestasi dan akhirnya menjadi lulusan kulit hitam pertama dari Wharton School of Business di tahun 1920. [9] Ia lalu mendaftar di Harvard Law School . [9] Selama di sana, Alexander mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja sebagai asisten dosen selama tahun ajaran. [10] Saat musim panas, ia mengambil kelas untuk gelar magister di bidang ilmu politik di Universitas Columbia, meskipun pada akhirnya ia tidak memperoleh gelar. [11] Di Columbia, Alexander menghidupi dirinya dengan bekerja sebagai porter untuk pada Jalur Kereta Api Delaware, Lackawanna dan Western . [11] Saat masih di sekolah hukum, Alexander mengajukan gugatan diskriminasi pertamanya, yang menuntut Madison Square Garden karena menolaknya masuk karena rasnya, sebuah pelanggaran terhadap Undang-Undang Persamaan Hak New York. Karena ia belum mendapat izin/lisensi untuk menangani kasus hukum, Alexander menyewa pengacara lulusan Harvard Law School kulit hitam James D. McLendon Jr., untuk mewakilinya. [12]
Karir hukum
Alexander lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1923. Di tahun yang sama, ia menikahi mantan teman sekelasnya di Universitas Pennsylvania, Sadie Tanner Mossell . Mossell merupakan cucu dari Benjamin Tucker Tanner yang pada tahun 1927 menjadi wanita kulit hitam pertama yang memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Pennsylvania . [13] Mereka kemudian dikaruniai dua putri yaitu Rae dan Mary. [14] Mossell lulus ujian pengacara Pennsylvania pada tahun 1923 dan berkarir sebagai salah satu dari beberapa pengacara kulit hitam di negara bagian. [15] Terlepas dari prestasi dan kredensialnya, Alexander tetap mengalami kesulitan saat mencari pekerjaan di Philadelphia setelah lulus. [16] Pada akhirnya, ia kemudian mendapat posisi di sebuah firma hukum milik John RK Scott, seorang mantan anggota kongres kulit putih dari partai Republik dengan kantor kecil di kota tersebut. [17] Tak lama kemudian, Alexander membuka kantornya sendiri dengan fokus mewakili orang kulit hitam. [17]
Tak lama setelahnya, Alexander menjadi terkenal di komunitas masyarakat kulit hitam Philadelphia. Di tahun 1924, ia mewakili Louise Thomas, seorang wanita kulit hitam yang didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang polisi yang juga berkulit hitam. Louise Thomas sempat dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Alexander kemudian memberinya persidangan baru. [18] Dalam persidangan ini dan di hadapan hakim yang sama, Thomas kemudian dinyatakan tidak bersalah. Kejadian ini kemudian digambarkan oleh penulis biografi Alexander, David A. Canton, sebagai "sebuah tonggak sejarah bagi hukum Pennsylvania". [19] Pada tahun yang sama, ia kmengajukan gugatan anti-diskriminasi terhadap pemilik bioskop di Philadelphia yang menolak masuk ke pemegang tiket berkulit hitam. Meskipun kalah dalam kasus tersebut, ia tetap berhasil mengangkat profilnya sebagai pengacara kulit hitam yang bersedia memperjuangkan kesetaraan hak. [20] Di sekitar periode ini, Alexander mulai mengidentifikasi dengan gerakan intelektual hitam yang bernama " Negro Baru ", yang menganjurkan swadaya, kebanggaan rasial, dan protes terhadap ketidakadilan. [21] Ia juga bergabung dengan National Bar Association (NBA), sebuah asosiasi pengacara kulit hitam yang terbentuk ketika anggota pendirinya ditolak keanggotaannya di American Bar Association . Melalui NBA, Alexander mulai menggunakan protes politik serta tindakan hukum dalam memperjuangkan persamaan hak. [22] Firma hukumnnya, yang sekarang termasuk istrinya dan Maceo W. Hubbard, pindah ke gedung baru di 19th and Chestnut Streets. [23][24]
Freedman, Robert L. (1963). A Report on Politics in Philadelphia. Cambridge, Massachusetts: Joint Center for Urban Studies of the Massachusetts Institute of Technology and Harvard University. OCLC1690059.
"A Philadelphia Lawyer". Wharton Alumni Magazine. Spring 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 26, 2010. Diakses tanggal July 4, 2017.
Canton, David A. (Spring 2008). "A Dress Rehearsal for the Modern Civil Rights Movement: Raymond Pace Alexander and the Berwyn, Pennsylvania, School Desegregation Case, 1932–1935". Pennsylvania History: A Journal of Mid-Atlantic Studies. 75 (2): 260–284. JSTOR27778832.
Fleming, James (October 1940). "A Philadelphia Lawyer". The Sphinx. 26 (3): 5–7, 39–40. Diakses tanggal July 4, 2017.
Alexander, Sadie Tanner Mossell (October 20, 1976). "Interview with Sadie Alexander". Walter Massey Phillips Oral Histories (Wawancara). Wawancara dengan Walter Massey Phillips. Philadelphia: Temple University Special Collections Oral Histories Repository. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-01. Diakses tanggal October 17, 2020.