Rasyid Nikaz
Rachid Nekkaz (bahasa Arab: رشيد نقاز, Rashīd Naqqāz; lahir 9 Januari 1972), ialah seorang pengusaha aktivis politik Prancis keturunan Aljazair. Lahir di Villeneuve-Saint-Georges, Prancis dari orang tua imigran Aljazair, Nikaz belajar sejarah filsafat di Universitas Sorbonne sebelum dikaruniakan keberuntungan dengan usaha startup internet, yang kemudian ia lebarkan menjadi usaha di bidang real estat. Ia menikah dengan seorang perempuan blasteran Prancis-Kanada. Pertama kali namanya menarik perhatian publik ketika pada tahun 2007 tampil sebagai kandidat potensial pemilihan umum Presiden Prancis 2007. Ia meraih perhatian media setelah ikut serta mensponsori André Garrec, Wali kota Noron-la-Poterie, dalam program lelang.[1] Namun, ia gagal memperoleh 500 surat dukungan sebaga syarat ikut pemilihan.[2] Dalam pemilihan legislatif pada tahun yang sama, ia mendirikan partai, bertarung di distrik 7 Seine-Saint-Denis tetapi hanya meraih 156 suara, sekitar 0.5% dari total pemilih. Kemudian ia bersaing dalam pemilu kota pada tahun 2008 tetapi juga masih belum berhasil. Pada tahun 2010 ia mendirikan organisasi bernama "Touche pas à ma constitution" ("Jangan sentuh konstitusiku", sebuah plesetan atas slogan milik LSM SOS Racisme: Touche pas à mon pote), yang berkomitmen untuk membayarkan semua denda yang dikenakan atas perempuan muslimah karena memakai burkak di ruang publik. Ia mengumumkan telah menyiapkan 2 juta euro untuk kampanyenya tersebut.[3] Pada Agustus 2011 ia bertandang ke Brussels untuk membayarkan denda 2 orang muslimah karena tuduhan serupa.[4] Pada Oktober 2013, Nikaz melepaskan kewarganegaraan Prancisnya dalam rangka pencalonan di arena pemilihan presiden Aljazair 2014. Sedari lahir, ia memegang dua kewarganegaraan, namun hukum Aljazair mengharuskan calon presiden hanya boleh memiliki kewarganegaraan Aljazair.[5][6][7][8] Referensi
Pranala luar
|