Radioisotop Production Facility (RPF), adalah fasilitas produksi radioisotop Mesir dari iradiasi Low Enriched Uranium (LEU) di Egyptian Second Research Reactor (ETRR-2) Complex. RPF dipasok oleh perusahaan Argentina Investigacion Aplicada (INVAP) dan ditugaskan selama Oktober dan November 2011. Radioisotop yang dihasilkan digunakan dalam kedokteran, industri dan kegiatan penelitian untuk pasar domestik.[1][2][3][4][5]
RPF dimiliki dan dioperasikan oleh Otoritas Energi Atom Mesir (EAEA) i Pusat Penelitian Nuklir di Inshas, 60 kilometer timur laut Kairo.[6][7][8][9][10]
Fasilitas Produksi Radioisotop mampu memproduksi sebagai berikut:
- Kromium-51, melalui iradiasi target kalium kromat (0,5 Ci per minggu), digunakan sebagai produk medis suntik.
- Yodium 125, melalui penyinaran gas xenon (5 Ci per minggu), digunakan untuk kedokteran nuklir.
- Yodium-131, melalui pembelahan LEU (10 Ci per minggu), yang digunakan untuk kedokteran nuklir.
- Iridium-192, melalui penyinaran lembaran iridium alami (100 Ci per bulan), digunakan untuk radiografi gamma industri.
- Kawat Iridium-192, melalui penyinaran target paduan iridium-platinum untuk brakiterapi.
- Molibdenum-99, melalui pembelahan target pelat LEU (1000 Ci per minggu), yang digunakan untuk diagnosis medis.
Batch Molibdenum-99, Iodine 125, Iridium 192 dan Iodine 131 yang diperoleh telah mengungguli nilai kontrak dengan batch molibdenum melebihi nilai kontrak sebesar 5 sampai 10% dan kualitas produk telah lebih tinggi dari persyaratan teknis dan setidaknya sama dengan produk yang diperoleh CNEA di Argentina.
Referensi