Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Sinar X atau sinar gamma identik dengan pengujian menggunakan Radiography test NDT. Tes radiografi sendiri umum digunakan dalam bidang industri maupun kedokteran. Dalam hal ini akan dibahas lebih jauh tentang radiografi non destructive test yang digunakan pada industri-industri besar, selain dengan non destructive test ultrasonic. Penggunaan tes ini tidak lain untuk menembus semua jenis logam dan material padat agar diketahui apakah ada kerusakan atau tidak. Hanya saja untuk logam jenis timbal tidak dapat diuji menggunakan tes radiografi.
Radiografi non destructive test
Radiografi non destructive test dapat mempermudah pengujian pada permukaan logam serta bahan material. Pengujian tersebut akan terekam secara langsung. Jika terdapat kecacatan pada benda yang diuji dengan nondestructive testing, maka akan langsung tampak pada bagian film 1:1. Selain itu, tes radiografi menjangkau pada bagian benda yang sulit. Tes ini membantu orang-orang yang bekerja di bidang teknik elektro, teknik mesin, teknik sipil, dan lain-lain.
Mengingat yang diperlukan dalam nondestructive testing adalah ketelitian dan keakuratan, maka tidak sembarang orang dapat melakukannya. Pengujian ini perlu dilakukan oleh orang yang sudah ahli dengan bukti memiliki kualifikasi berupa Certified Personnel as ASNT requirement. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tes radiografi membutuhkan biaya yang mahal. Bahkan yang menjadi kekurangan lainnya dari tes radiografi adalah sinar X maupun sinar gamma yang berbahaya jika mengenai kulit penguji.
Orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk melakukan radiografi nondestructive test sudah dijamin ahli. Mereka sudah dinilai mampu menjalankan teknik radiografi karena memiliki bekal yang cukup. Untuk dapat memenuhi kualifikasi dalam tes ini biasanya mereka akan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Atom Nasional atau BATAN. BATAN ini merupakan salah satu lembaga yang ada di Indonesia untuk memberikan pelatihan tentang radiografi.
Mengetahui Metode Radiografi Non Destructive Test
Tes radiografi atau radiography test termasuk bagian dari teknik analisis bernama non destructive test atau ndt test. Tes ini menggunakan sinar X atau sinar gamma dengan teknik analisis untuk melakukan evaluasi pada material tanpa membuat rusak benda atau fungsi benda yang akan diuji. Selain tes radiografi, NDT ini juga memiliki macam-macam non destructive test antara lain ultrasonic test, magnetic particle test, penetrant test, dan lainnya.
Metode Radiography test NDT banyak digunakan oleh industri besar. Pengujian jenis ndt test yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan pada pengecoran, fabrikasi, penempaan, atau sambungan las. Metode ini memeriksa bagian volume spesimen dengan salah satu sinar yang digunakan kemudian akan dihasilkan radiografi spesimen. Dari hasil radiografi spesimen tersebut akan dapat menunjukkan beberapa hasil seperti:
Cacat internal atau eksternal.
Ada atau tidaknya perubahan ketebalan benda.
Kedetailan benda yang dirakit menunjukkan kualitas optimal atau tidak.
Teknik Penyinaran Radiografi Non Destructive Test
Pemeriksaan dengan radiografi non destructive test harus dijalankan dengan teliti. Mengingat sinar yang digunakan dapat memberikan efek samping jika terjadi kesalahan dalam tekniknya. Sehingga diperlukan prosedur radiography test berupa perhitungan yang tepat ketika teknik penyinaran dengan sinar X atau sinar gamma dilakukan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
Waktu yang diperlukan untuk penyinaran.
Jarak yang diperlukan menuju ke film (SFD) dari sumber radiasi.
Penumbra atau UG yang mencakup dimensi sumber radiasi, ketebalan dari benda yang akan diuji, serta jarak sumber menuju ke film (SFD).
Waktu yang diperlukan ketika Proses Penyinaran pada Benda
Perlu perhitungan terkait jangka waktu tersebut. Ada dua cara yang harus dilakukan oleh orang-orang yang akan melakukan penyinaran dengan radiografi non destructive test. Pertama, dengan grafik yang dimiliki pabrik. Kedua, dengan slide rule agar diperoleh sumber secara tepat. Untuk itulah hanya orang-orang yang sudah ahli dapat melakukannya. Sebab pengujian ini perlu keahlian khusus.
Kelebihan Menggunakan Metode Radiografi Non Destructive Test
Pengujian dapat dilakukan untuk mengetahui komponen material bagian dalam.
Memperoleh gambaran visual yang diperoleh secara permanen tanpa merusaknya.
Segala macam obyek dapat dilakukan pengujian dengan metode ini.
Menunjukkan secara jelas adanya cacat pada obyek.
Memberikan keakuratan data ketika terjadi kesalahan fabrikasi pada obyek yang diuji.
Metode radiografi non destructive test sangat menguntungkan dalam melakukan pengujian benda yang memiliki ketebalan tertentu. Sinar radiasi tetap dapat menembus bagian dalam benda-benda yang hendak diuji. Selain itu, ketika hendak melakukan pengujian di bagian yang tergolong sulit, radiografi non destructive test tetap dapat menjangkaunya seperti untuk metode non destructive test beton.
Dalam praktiknya, pengujian dengan metode radiografi non destructive test dilakukan minimal dua kali. Pertama, padai akhir proses fabrikasi untuk menilai komponen tersebut sudah lolos uji. Kedua, ketika komponen sudah digunakan dalam jangka waktu tertentu sesuai aturan dari industri yang bersangkutan.
Mengapa Pengujian Radiografi Non Destructive Test Penting?
Seiring dengan perkembangan teknologi, metode jenis pengujian non destructive test
juga semakin mumpuni dalam melakukan pengujian. Industri-industri besar sangat memerlukan pengujian radiografi non destructive test. Tujuannya untuk mencegah kerusakan benda dan sebagai maintenance. Sebab jika terdapat kerusakan seperti cacat atau gagal pada komponen, maka industri akan mengalami kerugian dan bahaya yang signifikan. Contohnya seperti pada struktur bangunan, transportasi, peralatan perangkat, bejana tekan, dan perpipaan.
Aplikasi Radiografi Non Destructive Test di Bidang Medis
Tidak hanya untuk benda logam, radiografi non destructive test pada material juga digunakan dalam bidang medis. Pengujian ini umum diaplikasi dalam bidang kesehatan. Biasanya digunakan untuk mengecek kesehatan pada tubuh pasien tanpa merasa menderita ketika diperiksa. Pemeriksaan kesehatan dengan radiografi non destructive test ini biasa dilakukan pada pasien yang ingin memperoleh rekam medis anomali penyakit karsinoma bronkial purifier dengan teknik radiografi toraks.
Peralatan radiografi non destructive test dalam bidang medis juga berbeda dengan yang digunakan pada industri. Mengingat dalam hal ini dokter memeriksa tubuh pasien. Sehingga peralatannya harus disesuaikan dengan frekuensi dan dosis pemeriksaan kesehatan pasien. Termasuk harga radiography test yang tidak murah.
Aplikasi Radiografi Non Destructive Test di Bidang Verifikasi Las
Teknik pengelasan adalah teknik menyatukan dua buah logam atau lebih. Koneksi welding fabrikasi tidak menutup kemungkinan terjadi tekanan yang dapat menyebabkan rapuh. Kecacatan pada proses pengelasan dapat diketahui dengan metode non destructive test radiografi. Industri wajib melakukan tes ini pada pengelasan. Jika tidak dilakukan, maka akan berakibat pada pipa pecah atau pecahnya struktur.
Cara Kerja Radiografi Non Destructive Test
Sinar X akan memancar pada bagian benda yang dipasang alat uji. Sinar X tersebut akan menembus pada benda sehingga terdeteksi jenis atau reaksi apa yang ditimbulkan. Kemudian akan diperoleh hasil dalam bentuk data dari pengujian tersebut. Cacat atau tidaknya benda yang diuji akan dapat terbaca dari data.
Jika menggunakan sinar X, biasanya penguji menggunakan dari tabung sinar. Sedangkan jika menggunakan sinar gamma, maka penguji menggunakan dari isotope radioaktif. Metode tersebut mengacu pada dasar radiografi di rumah sakit. Dalam prinsip kerja radiography test, satu potong film radiografi diletakkan pada jarak jauh dari bahan yang diuji. Kemudian akan terjadi transmisi dari satu sisi bahan ke sisi yang jauh tersebut menuju film radiografi berada.
Film radiografi yang berhasil mendeteksi adanya radiasi, selanjutnya akan diproses. Proses tersebut dilakukan dalam ruangan yang gelap. Akan ada beberapa tingkat hasil radiasi yang terdeteksi oleh film. Itu akan terlihat dari derajat hitam dan putih yang mengindikasikan kerapatan film.
Pemeriksa kemudian dapat melakukan penafsiran apakah benda tersebut mengalami cacat atau tidak. Adanya diskontinuitas pada material dipengaruhi oleh jumlah penerimaan radiasi di film tersebut. Hasil radiografi non destructive test ini berlaku permanen dan memberikan hasil gambar yang memiliki sensitivitas tinggi dari benda yang diuji.
Banyak sedikitnya energi yang diserap tergantung dari kepadatan dan ketebalan benda. Ketika film berkembang, maka akan diperoleh area gelap. Sedangkan pada film dengan sedikit energi akan lebih ringan. Sehingga dari sini akan terbaca adanya retakan ketika terjadi diskontinuitas.
Bentuk las maupun variasi dari densitas film dapat terlihat dari diskontinuitasnya. Interpretasi radiografi dapat dilakukan oleh pemeriksa yang sudah terlatih. Sebab jika salah pembacaan, maka akan fatal akibatnya. Selain itu, dapat mengganggu proses produksi.
Pentingnya Mengandalkan Jasa Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Dalam melakukan radiografi non destructive test bukan tanpa risiko. Sehingga penting untuk mengandalkan pemeriksa atau penguji dari jasa yang sudah kompeten di bidangnya. Hal ini juga sebagai pengendalian dari risiko ketika harus melakukan maintenance pada benda-benda industri.
Alasan Perlu Mengandalkan Jasa Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Lebih Ekonomis dan Mudah dalam Perizinan
Industri-industri besar biasanya tidak melakukan sendiri pengujian radiografi non destructive test. Mereka akan memanggil pihak ketiga yaitu, jasa pengujian radiografi non destructive test. Industri menilai dengan mengandalkan keberadaan jasa, maka terbilang lebih ekonomis. Sebab dalam pengujian radiografi non destructive test diperlukan proses perijinan yang tidak mudah.
Meminimalisir Risiko Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Selain itu, dengan mengandalkan jasa pengujian radiografi non destructive test, industri dapat meminimalisir risiko. Sebab mereka sudah mengetahui teknik-teknik dan paham keselamatan selama pengujian dengan sinar x atau sinar gamma. Industri akan sangat terbantu dengan keberadaan jasa pengujian radiografi non destructive test.
Sistem Administrasi akan dipandu oleh Jasa Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Industri yang hendak melakukan pengujian radiografi non destructive test perlu mempersiapkan administrasi. Jasa pengujian radiografi non destructive test akan membantu mengarahkan dengan lebih mudah. Mereka akan membantu industri mempersiapkan administrasi dalam keselamatan kerja, identifikasi potensi bahaya selama pengujian, sampai dengan analisis risiko.
Persiapan Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Selama dilakukan pengujian radiografi non destructive test, industri dan jasa terkait harus melakukan persiapan-persiapan. Pengujian radiografi non destructive test menggunakan sinar x atau sinar gamma yang tentu akan berisiko memerlukan batasan guna mencegah risiko yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam pengujian radiografi non destructive test:
Memastikan Petugas Pengujian Radiografi Non Destructive Test yang Terlibat
Diperlukan beberapa petugas baik dari jasa pengujian radiografi non destructive test itu sendiri maupun industri yang menggunakan jasa tersebut. Orang-orang di dalam pengujian ini terdiri dari operator sampai dengan helper. Mereka harus diberi tahu dengan detail tugas-tugasnya ketika di lapangan. Dengan mengetahui tugas-tugasnya, maka keamanan selama pengujian dengan radiografi non destructive test lebih terjaga.
Memastikan Daerah Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Jasa pengujian radiografi non destructive test patut diberi tahu daerah atau lokasi yang digunakan untuk pengujian. Sehingga jasa tersebut akan tahu dengan pasti jarak yang akan terkena dampak dari uji radiografi non destructive test. Sebab selama dilakukan pengujian, maka daerah tersebut harus benar-benar bebas dari orang-orang yang tidak terlibat di dalamnya.
Memastikan Penutupan Daerah yang digunakan Pengujian Radiografi Non Destructive Test
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jasa pengujian radiografi non destructive test harus tahu berapa jarak yang diperlukan dalam uji ini. Kemudian jasa tersebut akan melakukan penutupan daerah dalam jangka waktu tertentu. Jadi, selama dilakukan pengujian radiografi non destructive test, daerah tersebut tidak boleh dilalui oleh sembarang orang.
Memastikan Adanya Batas Daerah
Tidak menutup kemungkinan ketika dilakukan penutupan daerah, akan ada orang-orang yang masuk lokasi pengujian. Untuk itu, diperlukan pembatas agar tahu bahwa daerah tersebut sedang digunakan untuk pengujian radiografi non destructive test. Biasanya batas yang digunakan dapat berupa police line atau tali berwarna kuning.
Memastikan Pemasangan Tanda Bahaya
Rambu K3 sebagai tanda bahaya sangat penting dipasang pada daerah pengujian radiografi non destructive test. Jika hanya memberi police line atau tanda batas, masih dimungkinkan ada yang melanggar batas. Tanda bahaya radiography test yang dipasang ini juga dipergunakan sebagai tujuan di sekitar daerah tersebut terdapat potensi bahaya radiasi. Tanda bahaya juga dapat menggunakan lampu jenis flip flop agar lebih jelas diketahui orang-orang di sekitar daerah tersebut.
Pemeriksa radiografi non destructive test wajib menggunakan perlengkapan yang dapat menjaga diri dari bahaya radiasi. Perlengkapan ini akan menjaga pemeriksa dari hal-hal yang tidak diinginkan selama pengujian dengan sinar x atau sinar gamma. Mereka biasanya menggunakan alat radiography test pendos, kolimotor, survey meter, tang penjepit bertangkai kurang dari satu meter, kontener, go no go gauge, tang potong bertangkai panjang lima per sepuluh meter, tali kuning, dan tanda radiasi.
Itulah seluk beluk tentang Radiography test NDT yang perlu Anda ketahui. Pengujian benda-benda logam menggunakan sinar x atau sinar gamma dengan metode radiografi non destructive test yang harus dilakukan oleh pemeriksa yang berkompeten. Pastikan bagi Anda yang menggunakan pengujian radiografi non destructive test paham bahaya dari sinar radiasi tersebut dan lebih baik bekerja sama dengan jasa ndt test.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Maret 2023.