Radio Buku
Radio Buku berdiri sejak bulan April 2011, sebagai bagian dari Yayasan Indonesia Buku. Sedangkan Yayasan Indonesia Buku sendiri didirikan pada April 2006, sebagai lembaga penelitian dan pengkajian tentang sejarah Indonesia, khususnya dalam hal jurnalistik dan kebahasaan. Aktivitas penelitian dan pengkajian itu menghasilkan dua hal: arsip dan perpustakaan. Yayasan Indonesia Buku didirikan didirikan oleh: Taufik Rahzen, Dipo Andy, Galam Zulkifli, Eddy Susanto, dan Muhidin M Dahlan. Yayasan ini juga mempunyai perpustakaan sebagai sumber pengetahuan dan wacana bagi komunitas, yang diberi nama: “Gelaran Ibuku”. “Gelaran Ibuku” pada perkembangannya juga turut menginisiasi pembangunan perpustakaan komunitas yang tersebar di beberapa desa di Indonesia. Untuk menunjang aktivitas riset dan pendokumentasian media cetak di Indonesia, maka dilakukan pembuatan arsip dan kliping. Kegiatan ini dikelola oleh divisi “Warung Arsip”. Warung Arsip membuat kliping dan arsip dari media cetak sejak zaman lampau hingga sekarang. Adanya perpustakaan dan arsip yang menjadi sumber data dan informasi bagi Radio Buku ini, membuatnya layak disebut sebagai “Radio Arsip Literasi”. Radio Buku tidak hanya melakukan kegiatan seperti kebanyakan radio pada umumnya, tetapi juga membuat arsip secara rapi melalui "Buletin Suara Buku". Tepat pada akhir Agustus 2018, Radio Buku resmi menutup studio dan berubah menjadi ruang kerja bersama berkonsep Coworking Space. Menempati lahan yang luas dan asri di Desa Panggungharjo, Sewon, Radio Buku /Coworking Space/ menjadi ruang pengerjaan proyek-proyek kreatif, khususnya berkenaan dengan penulisan beragam bidang kebudayaan. Salah duanya adalah seni rupa dab musik. Radio Buku /Coworking Space/ bersama perpustakaan “GelaranIbuku” dan “Warung Arsip” menempati sebuah bangunan dan beralamat di: Gedung Bale Black Box, Pojok Barat Perpustakaan ISI, Jln. Sewon Indah No. 1, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188. Referensi
|