Djokomarsaid Tirtodiningrat lahir di Malang, 29 Mei 1903. Djoko Marsaid merupakan tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda.
Dalam Kongres Pemuda II, Djoko Marsaid mengambil peran sebagai Wakil Ketua mendampingi Sugondo. Djoko Marsaid sempat membuka pertemuan kedua dari Kongres Pemuda II karena Sugondo yang berhalangan hadir. Meskipun begitu, Djoko Marsaid kemudian mengundurkan diri dari kongres pada rapat ketiga karena dia merasa terdapat perbedaan pendapat tentang fusi organisasi[1]
Setelah adanya Trias Politica dimana anak bangsa diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan, Djoko Marsaid merupakan mahasiswa OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) yang merupakan sekolah persiapan untuk pribumi yang akan dijadikan pegawai Bumiputera oleh Hindia-Belanda. Walaupun memiliki akses pendidikan yang terbatas, semangat bersikap kritis sangat dianut oleh Djoko Marsaid[2].
Selama menempuh pendidikan, Djoko Marsaid juga aktif dalam organisasi kepemudaan. Dia merupakan anggota dari Jong Java yaitu sebuah organisasi kepemudaan yang pertama kali didirikan dengan menggunakan nama Tri Koro Dharmo. Ketika menjabat sebagai Wakil Ketua dalam Kongres Pemuda II, Djoko Marsaid juga menjabat sebagai Ketua Jong Java[3].
Setelah Kongres Pemuda II usai, Djoko Marsaid melanjutkan pendidikannya di Leiden, Belanda. Jurusan yang ditempuhnya pada saat itu adalah jurusan Hukum. Setelah merampungi pendidikannya, Djoko Marsaid bekerja sebagai Sekretaris Pakubuwono XI di Surakarta pada 1939. Kemudian, Presiden Soekarno mengangkat Djoko Marsaid sebagai rektor Universitas Hasanuddin di tengah tahun ajaran 1956-1957 terhitung sejak tanggal 1 Maret 1957 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia tertanggal 28 Maret 1957 No. 107/M tahun 1957.
Referensi
