Pulsar VelaPulsar Vela (PSR B0833-45 atau J0835-4510)[1] adalah salah satu sisa supernova tipe II dan pulsar radio yang berjarak sekitar 1.000 tahun cahaya di rasi bintang Vela.[2] Pulsar Vela merupakan pulsar paling terang yang diamati pada frekuensi radio yang berspektrum curam. Pulsar terletak dekat dengan pusat sisa supernova Nebula Vela.[3] Pulsar terbentuk 10.000 tahun yang lalu, setelah sebuah bintang masif runtuh mengalami ledakan besar yang meledakkan satu oktiliun ton puing dengan kecepatan tinggi.[4][5] PopSci melaporkan bahwa bintang itu relatif kecil, sekitar 12 mil. Pulsar tersebut berputar dengan periode rotasi lengkap lebih dari 11,2 detik dan menembakkan jet partikel dengan kecepatan 70% kecepatan cahaya.[6][7] Pulsar mengalami gangguan tetapi selama pengamatan mereka, para astronom memperhatikan bahwa bintang pada awalnya melambat segera sebelum gangguan tersebut.[8] Diketahui bahwa pulsar memiliki jet yang sepanjang 2 menit busur atau 0,7 tahun cahaya.[9] Pulsar memiliki suhu permukaan rata-rata agak rendah T < 4.6x105 (D300/R14,2)2 K.[10] Kemudian data dari ROSAT memperoleh suhu Te∞ = (7,85 ± 0,25) x 105 K, yang menunjukkan pendinginan bintang, pendinginan neutrino cepat di bintang neutron ini.[11] Data Chandra yang baru, yang diperoleh dari Juni hingga September 2010, menunjukkan bahwa pulsar mungkin bergoyang perlahan, atau mengalami presesi, saat berputar, selain itu juga menunjukkan keberadaan atmosfer hidrogen. Periode presesi yang dianalogikan dengan goyangan pelan dari bagian atas yang berputar, diperkirakan sekitar 120 hari.[12][13] Salah satu penyebab presisi bintang neutron yang berputar adalah bahwa ia telah menjadi sedikit terdistorsi dan bukan lagi bola sempurna. Distorsi ini kemungkinan disebabkan oleh aksi gabungan dari rotasi cepat dan gangguan.[14] Pulsar Vela memiliki emisi sinar gamma tinggi yang menunjukkan variabilitas jangka panjang, dengan pemutusan spektrum pada sekitar 300 MeV.[15] GangguanDitemukan oleh astronom Australia pada tahun 1968, Pulsar Vela mungkin yang paling terkenal. Pulsar mengalami gangguan sekitar sekali setiap tiga tahun dan tidak dapat diprediksi. Sebelum mengalami gangguan, bintang diketahui mengalami perlambatan. Ini adalah pertama kalinya fenomena perlambatan, tepat sebelum kecepatan, diketahui pada bulan Desember tahun 2016 oleh tim astronom Mount Pleasent Radio Observatory di Tasmania, Australia. Penelitian tersebut dipublikasikan di Nature oleh tim astronom yang dipimpin oleh Greg Ashnton dari Monash University, Australia.[8] Palfrayman dan rekannya menemukan bahwa bintang gangguan mulai berputar dari yang diamati sebelumnya, sebelum melambar ke keadaan akhir.[7] Data bersumber pada skala waktu yang diperoleh dari pengamatan antara Januari 2016 dan Februari 2018 pada frekuensi pusat 2256 MHz.[16] Gangguan berlangsung selama 13 detik dan diperkirakan terjadi karena lapisan dalam yang bersentuhan dengan kerak bintang. Pengamatan yang tercatat selama gangguan ini dibandingkan dengan pengamatan gangguan lainnya dari tahun 2000 dan 2004. Perbedaan terbesar adalah pada proses perlambatan, tepat sebelum dipercepat. Jurnal penelitian Nature, mengusulkan bahwa perlambatan dapat memicu gangguan dengan menyebabkan jeda kritis antara inti superfluida dan kerak.[17] Ini terjadi ketika sup neutrino superfluida dalam kerak naik ke kerak luar bintang yang terpaku, menyebabkannya berputar cepat.[18] Kemungkinan lain adalah kuatnya medan magnet di sekitar pulsar yang mempengaruhi jet.[12] Diperkirakan ada sekitar 9 gangguan yang tercatat sejak tahun 1985.[19] Para astronom masih belum mengetahui mengapa fenomena ini terjadi.[8] Referensi
|