Pulau KuramanPulau Kuraman adalah sebuah pulau kecil yang berada di Wilayah Federal Labuan, Malaysia, tepat di muara utara Teluk Brunei. Pulau ini memiliki luas sekitar 147 hektar dengan panjang 2 mil di barat laut dan tenggara dengan lebar sekitar setengah mil.[1][2] Pulau Kuraman bersama dengan dua pulau kecil lainnya, Pulau Rusukan Besar dan Pulau Rusukan Kecil, membentuk Taman Laut Labuan, sebuah kawasan konservasi yang melindungi ekosistem laut serta menjadi daya tarik para pelancong dan penyelam.[3][4] Sekelompok pohon di ujung selatan pulau tampak mencolok dari arah barat. Lahan di sebelah utara kelompok ini telah dibersihkan untuk beberapa jarak, tetapi ada beberapa pohon besar di puncaknya. Antara pulau Kuraman dan Rusukan Kecil terdapat beting atau punggung bukit yang memanjang dan membengkok di ujungnya.[2] Pasir yang membentuk beting ini berumur sekitar 35 juta tahun dimana terbentuk ketika ada arus pantai yang membawa beban sedimen berpasir.[5] Terumbu karang sedalam 3 kaki, terletak di dekat tepi barat daya beting ini pada posisi sekitar 1 mil ke arah barat daya dari ujung barat daya Pulau Kuraman. Beting yang terpisah, dengan kedalaman 4 depa, terletak sekitar 12 mil ke arah timur-tenggara dari ujung tenggara Pulau Kuraman.[2] Pantai-pantainya masih asli, tetapi penangkapan ikan dengan bom telah merusak sebagian besar karang.[6] Dalam beberapa tahun terakhir, badai besar telah berkontribusi terhadap peningkatan erosi yang mengakibatkan beberapa area vegetasi dan banyak bangunan tersapu ke laut.[7] Di pulau ini juga terdapat sebuah mercusuar yang dibangun pada tahun 1897 oleh Britania Raya, terletak di titik tertinggi pulau.[8] Nama historis Kuraman adalah Mompracem,[9] nama yang digunakan oleh penulis Emilio Salgari dalam karyanya. Ia pada tahun 1900, dalam The Tigers of Mompracem menjadikan pulau tersebut sebagai tempat persembunyian bajak laut pemberontak Sandokan.[10] Robert Nicholl, dalam artikel tentang kartografi Kalimantan pada abad ke-16, membenarkan nama yang digunakan Emilio.[11] Pulau ini diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II dan dibebaskan oleh Angkatan Darat Australia pada tahun 1945.[12] Referensi
|