Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Prof. Dr. Ir. Pudjiwati Sajogyo (5 Juli 1929 – 20 Agustus 2002), adalah seorang guru besar sosiologi pedesaan dari IPB. Ia lulus dari Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia di Bogor pada tahun 1959, dan lulus dalam bidang Sosiologi Pedesan pada tahun 1964 dari University of Kentucky, Lexington, Amerika Serikat.
Selama pengabdiannya di IPB, ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Keluarga, Fakultas Pertanian (Faperta), 1966-1968. Penggagas berdirinya Pusat Studi Wanita (PSW) di beberapa perguruan tinggi di Indonesia ini mengepalai pula PSW di IPB sampai pensiun tahun 1994. Karya-karyanya di bidang kajian perempuan pedesaan, juga sosiologi pedesaan dan pembangunan, telah diterbitkan dalam berbagai buku.
Sejak tahun 1972, Pudjiwati menjadi lektor Kepala Sosiologi Pedesaan di Institut Pertanian Bogor. Ia juga memperoleh Guru Besar Sosiologi Pedesaan IPB, dan pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Urusan Peranan Wanita (1986-1994) dan anggota Dewan Riset Nasional (DRN) 1994-1999.
Pudjiwati dinilai sebagai perintis dan generasi pertama dalam studi perempuan, yang saat itu bernama studi wanita (1970-an). Studi wanita ini dirintis oleh Esther Boserup yang berfokus pada peran perempuan dalam pembangunan. Kajian dampak pembangunan terhadap perempuan yang dicetuskan Boserup membuktikan bahwa pembangunan tidak memberikan suatu peningkatan kualitas apapun terhadap perempuan dan memicu terjadinya marginalisasi. Pada tahun-tahun inilah (1970-1990), perkembangan paradigma ‘Perempuan dalam Pembangunan’ (Women In Development) yang kemudian dikoreksi menjadi Perempuan dan Pembangunan (Women and Development) berkembang.
Di masa-masa ini, Pudjiwati membongkar kerja perempuan yang selama ini tidak terhitung oleh Biro Pusat Statistik. Kerja perempuan menjadi focus kajian Pudjiwati karena saat itu pekerjaaan rumah tangga belum ditempatkan secara adil dan karena peranannya hanya sebagai pemberi dukungan untuk anggota pencari nafkah dalam memanfaatkan peluang kerja yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan produktif. Di sisi lain, peran reproduksi/sosialisasi perempuan amat penting dalam menyiapkan generasi muda.
Akibat tidak dihitungnya kerja perempuan dan menandakan adanya kerja dan beban ganda perempuan, perempuan dinilai oleh Negara ‘kurang’ berpartisipasi dalam pembangunan. Indikator dan penilaian BPS mengenai kerja masih berkutat pada asumsi neo-klasik, yaitu kerja adalah segala kegiatan yang menghasilkan upah, dan jenis kerja yang diperoleh adalah kerja yang membutuhkan skill. Akibatnya, penghitungan kerja perempuan dalam rumah tangga itu dipandang tidak menghasilkan pendapatan sehingga dinilai ‘tidak produktif’.
Hal ini juga yang mendorong pembuatan disertasi studi doktoralnya di Universitas Indonesia, Peranan Wanita dalam Keluarga, Rumah Tangga dan Masyarakat yang Lebih Luas di Pedesaan Jawa (1981) untuk meneliti seberapa jauh partisipasi perempuan dalam pembangunan saat itu.
Selain itu, Pudjiwati juga dikenal sebagai inovator Pusat Studi Wanita (PSW) di Indonesia. Awalnya, Pudjiwati memprakarsai pendirian Pusat Studi Wanita di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada awal decade 1990-an sebagai awal mengembangkan studi wanita di Indonesia. Namun, seiring dengan kontribusi Pudjiwati dalam Dewan Riset Nasional (DRN) dan Staf Ahli Menteri Urusan Peranan Wanita (1986-1993), Pusat Studi Wanita didirikan di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Pudjiwati Sajogyo wafat pada tanggal 20 Agustus 2002, pada usia 73 tahun dan dimakamkan di TPU Blender, Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.