Prostat spesifik antigen (PSA) adalah protein yang dihasilkan oleh sel prostat untuk mengatur kekentalan (viskositas) cairan semen (sperma). Protein ini dihasilkan dalam jumlah besar oleh sel prostat yang mengalami keganasan (kanker) sehingga pengukuran konsentrasi PSA berfungsi sebagai penanda tumor (kanker) prostat pada laki-laki.[1] Selain itu, pada penderita penyakit prostat seperti peradangan, infeksi, dan pembesaran, PSA akan dilepaskan dalam jumlah besar ke dalam peredaran darah.[2] PSA pertama kali dideteksi pada cairan vesikula seminalis pada tahun 1971.[1]
Tujuan Pemeriksaan PSA
Sejak tahun 1986, FDA menyatakan bahwa pemeriksaan PSA dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan kanker prostat pada pasien laki-laki. Selanjutnya pada tahun 1994, kombinasi pemeriksaan tersebut dan pemeriksaan rektum dengan jari (digital rectal exam) digunakan sebagai deteksi dini kanker prostat pada laki-laki, terutama yang berusia di atas 50 tahun. Sebagian besar orang normal memiliki konsentrasi PSA di dalam darah sebesar < 4 ng/mL. Bila seorang laki-laki memiliki PSA di atas 4 ng/mL dan menunjukkan gejala kanker prostat, maka umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan biopsi prostat (mengambil sebagian dari jaringan prostat untuk diperiksa).[3]
Referensi
- ^ a b Artikel Penelitian: Ketepatan Diagnostik Prostat Spesifik Antigen pada Keganasan Prostat di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, D. Erlangga N. Universitas Diponegoro. 2007.
- ^ Pasien dan Informasi Kanker: Kanker Prostat, Dharmais Hospital - National Cancer Center.
- ^ (Inggris)Prostate-Specific Antigen (PSA) Test, National Cancer Institute. Diakses pada 3 November 2013.