Reaksi fusi nuklir dua nukleus heloum-4 menghasilkan berilium-8, yang sangat tidak stabil, dan meluruh kembali menjadi nukleus yang lebih kecil dengan waktu paruh yaitu 8,19×10−17 s. Bila pada masa tersebut terdapat partikel alfa ketiga yang melebur dengan nukleus berilium-8,[3] maka hal tersebut akan memproduksi wujud resonansi terkejut dari karbon-12, yang dikenal dengan Wujud Hoyle, yang hampir selalu meluruh kembali menjadi tiga partikel alfa. Namun setiap 2421.3 kali pembentukan, karbon-12 tersebut berubah menjadi wujud dasar stabil karbon-12.[4] Saat suatu bintang kehabisan hidrogen untuk digunakan sebagai bahan bakarnya, maka bintang tersebut mulai mengecil dan memanas. Jika suhu pusatnya meningkat sampai 100 miliar Kelvin,[5] 6 kali lebih panas daripada inti Matahari, partikel alfa dapat melebur dengan cukup cepat untuk melewati penghalang berilium-8 dan memproduksi jumlah karbon-12 yang signifikan.
^Carroll, Bradley W.; Ostlie, Dale A. (2007). An Introduction to Modern Stellar Astrophysics. Addison Wesley, San Francisco. ISBN978-0-8053-0348-3.Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Wilson, Robert (1997). "Chapter 11: The Stars – their Birth, Life, and Death". Astronomy through the ages the story of the human attempt to understand the universe. Basingstoke: Taylor & Francis. ISBN9780203212738.