Prasasti Wuatan TijaPrasasti Wuatan Tija dikeluarkan pada tanggal 10 Desember 880 M oleh Rakai Kayuwangi untuk menganugerahi para pemuka desa Wuatan Tija karena mereka telah berjasa menolong putranya yang bernama Dyah Bhumijaya. Dikisahkan, Dyah Bhumijaya dan ibunya yang bernama Rakryan Manak diculik oleh Rakryan Landhayan, yang tidak lain adalah saudara Rakryan Manak sendiri. Ibu dan anak tersebut berhasil lolos saat berada di desa Tangar. Namun kemudian Rakryan Manak memilih bunuh diri ketika berada di desa Taas. Alasan Rakryan Manak bunuh diri tidak diketahui dengan pasti. Sementara itu putranya, yaitu Dyah Bhumijaya ditemukan para pemuka desa Wuatan Tija dan diantarkan kepada Maharaja Rakai Kayuwangi. Perincian Prasasti1 . panjang lempeng tembaga 35 cm , lebar bagian tepi 12,4 cm , dan lebar bagian tengah 11,4 cm , tebal 2 mm ; 2. campuran logamnya banyak mengandung besi dan permukaannya tidak rata karena aus; 3- tinggi huruf sekitar 2,5 mm , dan lebarnya antara 3-5 mm ; 4 . bentuk huruf mendekati persegi 4 dan dipahat agak tegak lurus ; 5. prasasti ini berasal dari sekitar tahun 802 S; 6 . lempeng yang ke-2 berukuran 35 x 11,6 cm . Riwayat PenemuanPrasasti ini ditemukan di Nglipar, Wonosari pada tahun 1924 dan dibeli oleh Resink pada tahun 1925. Selanjutnya prasasti ini menjadi koleksi-koleksi Museum Sonobudoyo. W.F. Stutterheim menerbitkannya di dalam OV. 192B, p. 171-17 3 dan di dalam TBG, Ib, 193B, p. 437-448 . Alih AksaraA. 1 . mata ri sira ri wruhanyan turunya anugraha Sri maharaja rikanang wanua i wuatan tija maryya yan watek wintri samgat wintri rikala punaryya mawuang ri tamyang wi- 2 . -siran maryya watek wintri ika wanua i wuatan tija dyah bhumi pramana riya salwir ni sukha duhkhanya pahguhanya mas ma 8 muang wuru wuruan 2 i satahun 3. tadah haji puhgul nira panikelana susur anugraha Sri maharaja ryyanak nira dyah bhumimomahumahhakan dyah bhumi samgat pinapan samgat sawyan sa- 4 . -mgat sukhapahgil rake tulanan dinammakan ikang rama muwah mas su 5 byaparanyan -panadah muang ikang patih wahuta muang sahana ning magamman tpi siringnya 5. ri wanua kabeh rîaran nika rama pratanda rama ni tiwi anak wanua i srai watak halang si milu rama ni kahyâ anak wanua i halang watak saragwaawwilra i ... 6. yo rama ni angul anak wanua i tpung sugih watak ahgul kalang i kupu si amwir rama ni râghu winekas si hurip rama ni wadô tuha kalang ri gdalua si ko- 7. -pal rama ni jaghi winekas si gawil rama ni kabikuan i madyoran si bono kaki malawang i gununan si nohan gusti i tukir si hanton wine- 8. -kas i wuat si wanû rama ni dawir winekas i wunmadis si totoh rama ni paddwan tuha padahi si rinda rama ni aru tlas masamoha manadah saha- 9. -na nika sang patih wahuta muang ika magamman kabeh muang ika tpi siringnya ri wanua kabeh huwus manadah wruh ya kabeh ni pageh ni anugraha Sri mahara- B. 1. -ja an dyah bhûmi pramâna nika wanua i wuatan tija salwir ning sukha dukhanya kabeh tan katamana dening mahilala drabya haji dyah bhûmi atah pramana rika wa- 2. -nua i wuatan tija mangkana anugraha Sri maharaja rake lokapala ryyanaknira dyah bhumijaya kinon ta sang wahuta hyang kudur umagehakna ya kumannakna ikang sa 3. paja i harpan ning wahuta patih muang sahana nika tanayan wanua i wuatan tija muang sa tpi siringnya kabeh manadag sang wahuta hyang kudur indah ta kita 4 . hyang baprakeiwara brahma wisnu maheswara rawi Sasi ksiti jalapawana huta Sana yajamâna akasa kala mrtyu guna bhuta siddhya dwaya ahoratri yama ba- 5. -runa kuwera basapawa yaksa raksasa pisâca ràma dewatâ preta asura garudâ gandharba grahâ kinnara widyadhara dewaputra nandiswara mahâkila nagaraja 6. wihayaka durgadewi kita tuwi sakweh ta dewafa prasiddha mangraksa kadatuan Sri maharaja i bhûmi i mataram kita umasuki hati nikanang wang kabeh tan 7. kawnang tinahan yâpuan hana anyiya lumangkahanang sasana langghanFi ijnâ haji lumaburra ike wanua i wuatan tija ma anugraha Sri maharaja ryyanak nira 8. dyah bhûmijaya ndah panan ta kamung hyang duduk hatinya sabwittakan wtangnya rantan ususnya udulakan pahungnya wetuaken dalemmanya tampyal i wirawan mewah i 9. i tahannan yan paraih alas pahanninning mong patukanning ulâ pulirakna ni dewamanyuh yan hana yai tegai pahanninning glap pahananning wuil sang pamuhwan 10. sampalaning raksasa arah kita hyang kusikagargametri kurumpu pitanjalli suwuk lor kidul kuluan wetan buahakan ingâkâsa salamwi takna ning C. 1 . hyang kabeh tibakena ing samudra klammakna ing wrsabhamukha , tetelakna ing watu dawu - han i dalammair dudutan ni tuwiran sepahan ni wuhaya ahkenan matya ikanang wang anya 2 . ya , ahamehana hawu kerir upadrawa ing dewata , kadi syuh nikang hantelu hayam tan baluy matpung umiliha ing naraka tumiba ing maharorawa hitipan nika 3. wah sayeng makinkara i wulatta kita hyang candraditya mangkana ulih hana nikanang manya - ya langhana i ajna haji asing lumebura ikeng wanua i wuatan tija sirna paha — 4 . nugraha iri maharaja rake lokapala ryyanak nira dyah Bhumijaya //0//
TerjemahanA. 1. mata bagimu , supaya diketahui tentang turunnya anugerah Sri Maharaja kepada penduduk Wuatan Tija dan dilepaskan dari wilayah Wintri . Samgat Wintri pada saat itu ditugaskan di Tamyang 2. (sebabnya) desa di Wuatan Tija dibebaskan dari kekuasaan Wintri , Dyah Bhumi akan memegang kekuasaan termasuk semua kebaikan dan keburukannya . Yang akan diterimanya ialah emas 8 masa dan hewan buruan 2 ekor tiap tahun . 3 . Penerimaan dari hak raja akan ditingkatkan/dilipatkan . Demikian anugerah Sri Maharaja kepada puteranya Dyah Bhumi ketika Dyah Bhumi dibawa pulang . Samgat Pinapan, samgat Sawyan , 4 . Samgat Sukhapahgil dan Rake Tulahan dan rama menerima hadiah emas 5 suwarna. Pada kesempatan itu mereka makan bersama patih, wahuta dan semua magamman (pejabat pemegang senjata ?), desa tetangga sekitarnya 5. Nama para rama ialah Pratanda, ayah Tiwi , penduduk desa Srai wilayah Halang; Si Milu , ayah Kanya , penduduk desa Halang wilayah Saragwa . . . . 6. ayah Angul , penduduk desa Tpung Sugih wilayah Ahgul ; kalang dari Kupu bernama Si Amwir , ayah Raghu , winekas ialah Si Hurip ayah Wadfi ; tuha kalang di Gdalua ialah Si Ko- 7. pai , ayah Jaghi ; winekas ialah Si Gawil . Rama dari pertapaan di Madyoran ialah Si Bobo , kakek Malawang ; Si Nohan dari Gununan , gusti dari Tukir ialah Si Hanton , wine- 8. kas di Wuat ialah Si Wariu, ayah Dawir; winekas dari Wunmadis ialah Si Totoh , ayah Pad<3-wan ; tuha padahi (nama jabatan) ialah Si Rinda ayah Aru . Selesailah semua makan bersama 9. patih, wahuta dan magamman serta tetangga sekitarnya . Sesudah selesai makan , semuanya mempelajari isi anugerah Sri Maharaja. B. 1 . kepada Dyah Bhumi ; besarnya kekuasaan warga Wuatan Tija meliputi segala sukha duhkha (denda) semua dan tak boleh dimasuki oleh mahilala drabya haji (para pemungut pajak dan cukai bagi raja) selama Dyah Bhumi berkuasa 2. di Wuatan Tija . Begitulah anugerah Sri Maharaja Rake Lokapala kepada anaknya yaitu Dyah Bhumijaya . Sang wahuta (nama jabatan) bernama Hyang Kudur diminta untuk meneguhkan anugerah raja itu 3. di depan (yang hadir) yaitu wahuta, patih dan segenap penduduk Wuatan Tija serta tetangga sekelilingnya semua. Berdirilah Sang wahuta Hyang Kudur (dan berkata) : Dengan rahmatmu , 4 . (dewa-dewa) Baprakeiwara , Brahma , Wisnu , Maheiwara , matahari , bulan , bumi , air, angin , api , penyelenggara korban , angkasa, waktu , kematian , gana bhuta (raksasa), dua cahaya siang dan malam , Yama , 5. Baruna, Kuwera , Wasawa, Yaksa , raksasa, piiaca, dewa Rama , preta, asura, Garuda , gandarwa, planet, kinnara (makhluk setengah dewa), Bidadara, putra dewa , dewa Nandi , MaKakala, raja ular, 6. Winayaka, dewi Durga , dan kamu para dewata , hendaknya menjaga/melindungi keraton i ri Maharaja di Bhumi Mataram , kamu yang dapat memasuki hati semua orang tanpa 7. dapat dicegah. Jika ada orang tidak jujur melanggar tempat berdirinya perintah raja, hancur- lah penduduk Wuatan Tija (jika mengganggu) tanah perdikan anugerah i ri Maharaja untuk anaknya yaitu 8. Dyah Bhumijaya. Kemudian makanlah (perintah ini , artinya kerjakanlah) olehmu hai dewa , keduk hatinya , banting perutnya , putuskan ususnya, betot tulangnya , keluarkan jeroannya , pukul sisi kirinya dan 9. sisi kanannya . Jika ia pergi ke hutan , hendaknya dimakan harimau , digigit ular, dipuntir oleh dewa kemarahan . Jika ia ada di ladang, hendaknya disambar petir, dimakan oleh dewa api 10. dikoyak-koyakkan oleh raksasa. Hai dewa-dewa Kuiika , Garga, Maitri , Kurumpu , Patanjala, disembur angin ke utara , selatan, barat dan timur , buanglah ke angkasa, dilemparkan oleh C. 1 . dewa semua. Jatuhkan di samudera, tenggelamkan di (penggorengan neraka) dengan bentuk kepala kerbau , jejalkanlah di sela-sela batu bendungan . Di dalam air hendaknya ia dicabik -cabik dijadikan sisa makanan buaya . Begitulah matinya orang yang durhaka 2. dipermainkan oleh abu sebagai siksaan dewata ; seperti hancurnya telor ayam yang tak dapat disatukan kembali , la dipilih dibawa ke neraka dan dijatuhkan di maharorawa (nama bagian neraka) dijadikan kerak kawah 3. oleh pelayan dewa Yama . Wahai dewa Matahari dan Bulan , lihatlah itu . Demikianlah nasib orang yang durhaka dan berani melanggar perintah raja dan orang yang merusak desa Wuatan Tija , sebuah desa perdikan anugerah 4 . Sri Maharaja Rake Lokapala kepada anaknya yaitu Dyah Bhumijaya // Referensi1 . W.F . Stutterheim : "Fragment van een inscriptie op Brons uit de Collectie Resink — Wilkens," dalam O. V., 192B, p. 172-173. 2. W.F . Stutterheim : "Epigraphica : II . De Oorkonde van Rake Lokapala uit het Zuider- gebergte," dalam Tijdschrift Bataviaasch Genootschap (TBG) 75, 1935, p. 437-443. 3. • L. Ch . Damais : "Epigrafische aantekeningen," dalam TBG 83, 1949, p. 2-6. |