Prasasti Pagaruyung VI adalah sebuah prasasti yang ditemukan di Kapalo Bukit Gombak, Nagari Baringin, Tanah Datar, Sumatera Barat.[1][2] Isi prasasti ini singkat dan terdiri dari dua baris saja, yaitu tentang seorang tokoh bernama Tumanggung Kudawira.[1] Prasasti ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan menggunakan aksara Sanskerta.[2] Bentuk goresan aksaranya tidak terlalu baik, sehingga diduga penulis yang memahatkannya tidak terlalu terampil.[1][3]
Diperkirakan bahwa Tumanggung Kudawira adalah seorang pejabat keturunan Jawa yang berpangkat menengah atau rendah; yang hidup sebelum atau pada masa pemerintahan Raja Adityawarman, kira-kira akhir abad ke-13 s.d. abad ke-14 M.[1]
Saat ini, Prasasti Pagaruyung VI disimpan di Kompleks Prasasti Adityawarman bersama-sama dengan tujuh prasasti lainnya, yaitu di Gudam, Nagari Pagaruyung, Tanah Datar.[3]
Alih aksara dan terjemahan
Alih aksara
Berikut ini teks prasasti tersebut menurut transkripsi Arlo Griffith (2012), sbb.:[2]
- °om̐ pa(bh/g)unnira tumaṅguṃ ku-
- ḍa vira |
Terjemahan
Terjemahan teks prasasti tersebut menurut Machdi Suhadi (1990) adalah:[1][2]
- "Selamat ditetapkannya Tumanggung Kudawira".
Menurut Budi Istiawan (2006), mungkin saja Tumanggung Kudawira adalah salah satu anggota rombongan Ekspedisi Pamalayu yang datang ke Sumatra sebelum masa Adityawarman, dan terjemahannya adalah:[1][2][4]
- "Bahagia. Atas hasil kerja Tumanggung Kudawira",
Sementara Arlo Griffiths (2012) berpendapat bahwa pembacaan secara paleografis kata pagunnira (dari pagon, Bhs. Jawa: tempat, arti kiasannya "makam"), selain itu dapat juga dibaca pabhunnira" (dari pa-awu-an, Bhs. Jawa: perabuan, tempat penyimpanan abu). Oleh karenanya, Griffiths menyarankan dua terjemahan, yaitu:[1][2]
- "Om. Tempat peristirahatan Tumenggung Kudawira", dan
- "Om. Tempat penyimpanan abu Tumenggung Kudawira".
Lihat pula
Referensi