Pondok Pesantren Sangga Buana Tirta Samudra Nurul Hakim Kubro Purbalingga
Podok Pesantren Sangga Buana Tirta Samudra dikenal juga dengan Ponpes Nurul Hakim Kubro. Popes ini didirikan oleh Raden Sayyidina Amir Hakim di Dusun Tipar, Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tahun 2014. Ponpes ini bernaung di bawah Yayasan Nurul Hakim Kubro Purbalingga berdasarkan Keputusan Kementerian Hukum dan Ham RI, Nomor AHU-1645.AH.01.04.Tahun 2014.
Berdirinya Ponpes Sangga Buana Tirta Samudra Purbalingga, diawali dengan terbentuknya Majelis Dzikir Nurul Hakim pada tahun 2006 yang didirikan dan diasuh oleh Tuan Guru Raden Sayyidina Amir Hakim. Majelis dzikir ini kemudian berkembang dan banyak diikuti oleh masyarakat secara luas di wilayah Purbalingga dan sekitarnya. Kegiatan awal majelis dzikir Nurul Hakim Kubro, berjalan dari rumah ke rumah, dari masjid ke masjid.
Mengingat jamaah semakin berkembang, upaya memiliki tempat dan mendirikan pondok pun tercapai tahun 2014.
Kegiatan rutin utama di Ponpes Sangga Buana Tirta Samudra Nurul Hakim Kubro Purbalingga adalah Istighotsah Kubro Majelis Dzikir Nurul Hakim Kubro setiap malam ahad di Masjid Sangga Buana Tirta Samudra, yang diikuti oleh jamaah dari berbagai wilayah sekitar Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Pekalongan, dll.
Masjid Sangga Buana Tirta Samudra juga memiliki keunikan tersendiri. Masjid ini memiliki lima tiang, yaitu satu di tengah (saka tunggal) dan 4 di sisinya. Masjid didesain dengan corak jawa dengan dinding dominan warna hitam emas dan warna biru langit di langit-langit masjid, mengesankan kewibawaan dan keteduhan.
Kegiatan besarnya adalah Peringatan Haul Syekh Sayyid Ahmad Almansyur dan Ny. Siti Fatimah Alawiyah setiap bulan Syawal, dan Peringatan Milad Majelis Dzikir Nurul Hakim Kubro setiap 27 Rajab.
Di Ponpes Sangga Buana Tirta Samudra juga terdapat Madrasah Diniyah Takmiliyah, TPQ, dan sekolah formal SMP Nurul Hakim Kubro.
Penataan lingkungan di Ponpes Sangga Buana Tirta Samudra tampak indah dan nyaman dengan taman dan sendang (kolam) terapi. Ada tiga sendang, yaitu Sendang Panatama, Sendang Prawitosari, dan Sendang Pembayun. Sendang pertama dan kedua digunakan untuk terapi dengan cara berendam, sedangkan Sendang Pembayun dimanfaatkan untuk terapi air minum. Kualitas air sendang sangat baik yaitu kualitas A berdasarkan hasil cek labor atorium, dengan ph 8 - 8,20. Pemanfaatan air sendang pembayun selanjutnya dikelola secara khusus sehingga banyak juga jamaah dan masyarakat umum yang berlangganan dengan air sendang ini untuk konsumsi sehari-hari.