Pneumatisasi

Sinus paranasal, sebuah contoh dari pneumatisitas, dalam kasus ini, di tengkorak manusia

Pneumatisitas adalah keberadaan rongga udara dalam tulang. Ini umumnya dihasilkan saat pengembangan lewat ekskavasi tulang melalui divertikula pneumatik dari rongga terisi udara, seperti paru-paru atau rongga hidup. Pneumatisasi sangat beragam antar individual, dan tulang-tulang yang tak secara normal terpneumatisasi dapat menjadi terpneumatisasi pada pengembangan patologi.

Pneumatisitas pasca-kranial

Pneumatisitas pasca-kranial banyak ditemukan dalam kelompok arkosaurus tertentu, yakni dinosaurus, pterosaurus, dan unggas. Pneumatisasi vertebral merebak di kalangan dinosaurus saurischian, dan beberapa teropoda banyak memiliki pneumatisasi, contohnya Aerosteon riocoloradensis memiliki pneumatisasi pada ilium, furcula, dan gastralia.[1]

Referensi

  1. ^ Sereno, PC; Martinez, RN; Wilson, JA; Varricchio, DJ; Alcober, OA; Larsson, HC (30 September 2008). "Evidence for avian intrathoracic air sacs in a new predatory dinosaur from Argentina". PLOS One. 3 (9): e3303. doi:10.1371/journal.pone.0003303. PMC 2553519alt=Dapat diakses gratis. PMID 18825273. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41