Menurut alkitab,
Simson meninggal saat ia merubuhkan tiang di Kuil Dagon.
Pilihan Simson adalah istilah yang digunakan oleh analis militer untuk mendeskripsikan strategi deterensi Israel. Berdasarkan strategi tersebut, Israel akan melakukan pembalasan besar-besaran dengan menggunakan senjata nuklir terhadap negara yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Israel secara militer. Tindakan ini hanya akan menjadi pilihan terakhir. Para komentator juga menggunakan istilah ini untuk suatu keadaan ketika pihak non-Israel yang tidak dilengkapi oleh persenjataan nuklir telah mengancam pembalasan dengan menggunakan senjata konvensional, seperti yang telah dilakukan oleh Yasser Arafat[1] dan Hezbollah.[2]
Istilah ini mengacu kepada kisah Simson dalam Alkitab yang merubuhkan tiang-tiang di kuil orang-orang Filistin, sehingga menewaskan dirinya bersamaan dengan ribuan orang Filistin yang telah menawannya. Dalam kisah tersebut, Simson berteriak "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." (Kitab Hakim-Hakim 16:30).[4]
Catatan kaki
Bacaan lanjut
- Cohen, Avner (1998), Israel and the Bomb, Columbia University Press .
- Hersh, Seymour (1991), The Samson Option: Israel's Nuclear Arsenal and American Foreign Policy, Random House .
- Rosenbaum, Ron (2012), How the End Begins: The Road to a Nuclear World War III, Simon & Schuster, ISBN 978-1-4165-9422-2 .