AFC memutuskan bahwa tempat kualifikasi otomatis akan diberikan kepada negara tuan rumah mulai dari edisi ini.[4] Empat negara kemudian menyatakan minatnya dalam penawaran untuk menjadi tuan rumah turnamen; India,[5]Maladewa,[6]Filipina,[7] dan Tajikistan.[8] AFC mengumumkan pada 13 November 2012 bahwa Filipina dan Maladewa menjadi kandidat tuan rumah.[9] Keputusan akhir diambil dalam pertemuan Komite Kompetisi AFC pada 28 November 2012, dan hclak tuan rumah diberikan kepada Maladewa.[10] Kementerian Pemuda dan Olahraga Maladewa mengklaim bahwa mereka mengajukan diri menjadi tuan ruma turnamen ini karena fasilitas buruk yang mereka dapat pada Piala Challenge AFC 2012 di Nepal.[11]
Pada pertengahan November 2013, presiden AFC Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa mengumumkan bahwa Filipina dapat menjadi pengganti Maladewa apabila "sesuatu yang salah terjadi di Maladewa."[12] Pada 25 November, AFC mengusulkan untuk memindahkanturnamen dari maladewa ke Filipina apabila Maladewa tidak memulai renovasi yang dibutuhkan pada 15 Desember 2013.[13] AFC kemudian memeriksa stadion di ManilaFederasi Sepak bola Filipina mengklaim bahwa mereka siap menjadi tuan rumah.[14][15] Meskipun demikian, Kementerian Pemuda dan Olahraga Maladewa menyatakan mereka akan melakukan segala yang diperlukan agar dapat menjadi tuan rumah turnamen[16][17] Pada 7 Januari 2014, AFC mengumumkan bahwa Maladewa tetap menjadi tuan rumah pada turnamen ini.[18]
Tempat Penyelengaraan
Setelah Maladewa diberikan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen, Kementerian Pemuda dan Olahraga Maladewa menyatakan telah memiliki daftar tempat yang akan digunakan namun masih membutuhkan renovasi.[11] Renovasi dimlai pada pertengahan Januari 2014 dan diperkirakan rampung dalam 90 hari.[19][20] Pada 12 Mei, Stadion nasional dibuka oleh Presiden Abdulla Yameen. Stadion tersebut juga diberikan nama baru yaitu 'Stadion Sepak bola Nasional'.[21][22] Enam hari kemudian, tempat kedua, Stadion Zona Hithadhoo, diresmikan oleh mantan Presiden Maumoon Abdul Gayoom. Stadion tersebut juga berganti nama menjadi 'Stadion Sepak bola Addu'.[23]
Pengundian babak kualifikasi dilaksanakan pada 11 Desember 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia.[24] 20 tim yang terlibat akan diundi dalam lima grup. Lima juara grup ditambah dua tim peringkat dua terbaik akan lolos ke putaran final. Korea Utara, juara tahun 2010 dan 2012, tidak diikutkan dalam turnamen ini.[10]
Delapan tim yang peserta diundi dalam dua grup. Tim dibagi dalam empat pot sesuai dengan penampilan mereka pada edisi tahun 2012 kecuali tuan ruma yang berada pada Pot 1. Pengundian final dilakukan di Paradise Island Resort di Maladewa pada 12 Februari 2014.[25][26]
Pada babak penyisihan grup, jika terdapat dua atau lebih tim yang tergabung dalam satu grup memiliki jumlah poin yang sama, maka urutan posisi akhir akan ditentukan menurut kriteria tie-break yang urutannya sebagai berikut.[27]
Poin yang didapat pada pertandingan antara tim-tim terkait;
Selisih gol yang dihasilkan pada pertandingan antara tim-tim terkait;
Jumlah gol yang dicetak pada pertandingan antara tim-tim terkait;
Selisih gol dalam keseluruhan babak penyisihan grup;
Jumlah gol yang dicetak dalam keseluruhan babak penyisihan grup;
Adu tendangan penalti, bila hanya dua tim terkait dan kedua tim sedang di tempat pertandingan;
Nilai terkecil yang dihitung dari jumlah kartu yang diperoleh pada babak penyisihan grup; (1 dari setiap kartu kuning, 3 dari setiap kartu merah sebagai hasil dua kartu kuning, 3 setiap kartu merah langsung, 4 setiap kartu kuning yang diikuti sebuah kartu merah)
^"Up for the challenge". The-AFC.com. Asian Football Confederation. 2012-12-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-17. Diakses tanggal 2012-12-11.