Teologinya didasarkan atas Alkitab khususnya menyangkut metode dan hasil penelitian Alkitab.[1] Forsyth berpegang pada sikap penelitian kritis yang percaya, yaitu kombinasi dari penelitian Alkitab dan penerimaan ajaran Injil.[1] Baginya, penyataan Allah yang tertinggi adalah dalam Yesus Kristus dan khususnya dalam salib.[1] Para rasul memberitakan hal ini dan pemberitaannya terdapat dalam Perjanjian Baru.[1] Jadi, kewibawaan teologi Kristen terletak pada berita Injil yang dicatat dalam Alkitab, dan bukan pada Alkitab sebagai kitab.[1] Alkitab berwibawa sebagai kesaksian utama tentang Yesus.[1] Pandangannya inilah yang kemudian membuatnya untuk memilih Evangelikal.[1]
Forsyth melihat salib sebagai inti iman Kristen.[1] Ia menemukan kembali kekudusan dan murka Allah dalam dosa.[1] Ia berkeyakinan bahwa kasih Allah tidak lebih nyata daripada murka-Nya, sebab Ia dapat saja sangat marah tetapi hanya dengan mereka yang Ia kasihi..[1] Semua orang menurut hasratnya, memberontak terhadap Allah dan mengasingkan diri dari-Nya.[1] Salib Allah dalam Kristus mendamaikan kita dengan-Nya.[1]
Forsyth juga memiliki pandangan mengenai tafsirannya terhadap inkarnasiYesus Kristus.[1] Ia menunjukkan bahwa kelemahan-kelemahan manusiawi Yesus tercatat dalam Injil.[1] Menurutnya, kelemahan Yesus memberikan dua pilihan: apakah ia menyembunyikan keallahan-Nya atau ia mengosongkan diri-Nya.[1] Bagi Forsyth, pilihan pertama tidak dapat diterima dari segi moral, karena dengan demikian, inkarnasi dikurangi maknanya menjadi penipuan belaka.[1] Forsyth meyakini pilhan kedua sekaligus ia mengakui bahwa Allah tidak dapat melepaskan sifat-sifat-Nya.[1] Ia katakan bahwa dalam inkarnasi, Yesus Kristus secara sukarela membatasi diri, mengurangi dan menarik sifat keallahan-Nya, sehingga menjadi potensial dan tidak aktual, yang dapat hadir namun tidak hadir secara nyata.[1]
Pranala luar
Informasi lain mengenai P.T. Forsyth dan banyak karya-karyanya dalam diakses pada 'Per Crucem ad Lucem'
Referensi
^ abcdefghijklmnopqrstuvwx(Indonesia) Tony Lane. 2005. Runtut Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 207-208
^ ab(Inggris) J.D. Douglas. 1978. The New International Dictionary of the Christian Church. Grand Rapids: Regency Reference Library. Hlm. 382