Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. Mohon tulis paragraf pembuka yang informatif sehingga pembaca dapat memahami maksud dari "Pesantren Mamba'ul Ma'arif". Contoh paragraf pembuka "Pesantren Mamba'ul Ma'arif adalah ...".(November 2024) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Nama pondok pesantren Mambaul Ma’arif, yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Denanyar merupakan salah satu daftar pesantren di kabupaten Jombang. Desa Denanyar, semula sangat dikenal sebagai pusatnya Mo Limo. Berbagai bentuk kemaksiatan, sudah menjadi irama rutin masyarakatnya. Lebih-lebih dengan begal, perampasan secara paksa terhadap orang yang berani melintasi tempat tersebut.
Namun justru itulah yang membulatkan tekad KH. Bisri Syansuri, untuk mendirikan pondok pesantren di tempat yang berjarak 2 Km arah Barat kota Jombang. Dengan dorongan istrinya Nyai Hj. Noor Khodijah dan mertuanya KH. Hasbullah serta gurunya KH. Hasyim Asy’ari, pada tahun 1917 diwujudkanlah keinginan itu.
Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di pondok pesantren Denanyar terdiri dari formal dan non-formal. Sekolah formal dibawah nuangan beberapa lembaga, sedangkan sekolah non-formal dibawah beberapa asrama. Setiap lembaga memiliki ketua dan setiap asrama memiliki pengasuh yang berbeda-beda.
Lembaga:
PAUD Mambaul Ma'arif
TK Mambaul Ma'arif
MI Mambaul Ma'arif
SMP Mambaul Ma'arif
MTS Mu'alimun Mu'alimat
MTSN 04 Jombang
MA Mu'alimun Mu'alimat
MAN 04 Jombang
SMK Bisri Syansuri
Ma'had Ali Mambaul Ma'arif
Asrama:
Induk Mambaul Ma'arif
Sunan Ampel
Az Ziyadah
Al Bishri
Al Hikam
Al Iskandariyah
Noor Khodijah I
Noor Khodijah II
Noor Khodijah III
Sunan Bonang
Al Risalah
An Najah
NKTT
MAPK
Jumlah Santri
Saat ini jumlah santri PP Mamba’ul Ma’arif mencapai 2000 santri. Jika ditambah dengan yang ada di lembaga pendidikan formal, jumlahnya berkisar pada 3500 santri. Semua siswa di madrasah, menurut KH. Mujib Shohib, wajib mengikuti materi pelajaran di Madrasah Diniyah yang dilakukan sore hingga malam hari. “Kalau cuma mengandalkan materi pelajaran sekolah di pagi hari, saya kuatir esensi pondok pesantren malah akan sirna,” tutur pengasuh pondok ini menandaskan. “Karena yang menjadi ciri khas pondok itu kan kitab kuning. Inilah yang menjadi rohnya Diniyah,” tambahnya.
Yang menggembirakan, lanjut alumnus pondok pesantren Maslakul Huda Kajen Pati ini, pondok Denanyar masih menjadi kiblat masyarakat sekitar. Respon mereka cukup baik pada pengajian keliling kampung dan desa, yang merupakan program rutin pondok Mamba’ul Ma’arif. Peran serta masyarakat sangat besar terhadap keberadaan pondok pesantren ini. Itulah sebabnya kenapa pengelolaan masjid, seluruh takmirnya secara murni diserahkan kepada masyarakat. Keluarga nDalem hanya sebagai pengisi saja. “Jadi ruhnya dari kami, sedangkan fisiknya adalah masyarakat,” tukas lelaki yang lahir di Madura 21 Nopember 1966 ini.
Lokasi
Lokasi pondok pesantren denanyar berada di kawasan kompleks pondok pesantren denanyar itu sendiri, yaitu:
Alamat : Jln. KH. Bisri syansuri No.77 Denanyar Jombang