Perubahan bahasaPerubahan bahasa (bahasa Inggris: language change) adalah proses perubahan yang terjadi dalam elemen kebahasaan seiring berjalannya waktu.[1] Perubahan bahasa merupakan subdisiplin ilmu dari linguistik komparatif.[2] Ilmu ini berbicara mengenai proses perkembangan bahasa dari awal mula keberadaannya hingga kondisinya saat ini, serta mekanisme yang terlibat di dalamnya.[1] Sifat dari pengkajian perubahan bahasa adalah bergerak dari masa lampau ke masa kini.[1] Sifat-dasar perubahan bahasaPerubahan bahasa pada dasarnya bersifat alami, normal, dan tak terhindarkan.[2] Namun, para ahli bahasa lainnya berpendapat bahwa perubahan dalam bahasa merupakan pertanda kemerosotan.[2] Sebuah kasus pergeseran makna semantikal pernah dilakukan Jimmy Carter, seorang presiden Amerika, yang menggunakan kata flaunt yang berarti “berlagak” yang seharusnya flout “menghina” dalam pidatonya. Kasus ini merupakan bukti dari pergeseran makna dan penghilangan kosakata.[2] Teori Penyebab Perubahan BahasaPenyebab internal 1. Transmisi intergenerasi Teori ini menjelaskan bahwa perubahan bahasa dikarenakan ketidaksempurnaan transmisi perolehan bahasa ibu oleh generasi berikutnya.[3] Dengan kata lain, anak-anak, ketika melakukan akuisisi bahasa pertamanya cenderung melakukan penyimpangan, dan bentuk penyimpangan-penyimpangan tersebut mempengaruhi proses berbahasa dan mengakibatkan perubahan bahasa.[3] 2. Variasi Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat lah yang menyebabkan perubahan bahasa melalui komunikasi atau pembicaraan sehari-hari.[3] Selanjutnya, interaksi sosial dalam komunitas masyarakat dapat memberikan perubahan bahasa dengan inovasi terbaru dalam elemen bahasa.[3] Agar terjadi perubahan bahasa, inovasi kata tersebut terlebih dahulu diadopsi dan digunakan oleh para anggota suatu komunitas.[3] 3. Teleologi Teleologi artinya perubahan bahasa terjadi karena penuturnya memiliki tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.[3] Penutur menggunakan bahasa sesuai dengan target yang ia inginkan, sehingga ia mengubah beberapa elemen bahasa.[3] 4. Ekonomisasi Ekonomisasi adalah teori perubahan dalam bahasa terjadi karena tujuan mempermudah pengucapan dan mengurangi energi yang dikeluarkan dalam mengungkapkan kata-kata tersebut.[4] Penyebab eksternal Penyebab eksternal adalah penyebab perubahan bahasa dari kontak antara dua orang atau kelompok dengan dialek atau bahasa yang berbeda.[3] Terdapat dua teori mengenai perubahan secara eksternal yaitu perubahan karena kelompok minoritas dan penyederhanaan bahasa.[3] Pertama, perubahan terbentuk dari kelompok minoritas atau substrata yang mempengaruhi elemen bahasa kelompok mayoritas.[3] Kedua, perubahan terjadi karena penyederhanaan bahasa antara dua orang dari dialek dan bahasa yang berbeda. Hal itu terjadi karena kesulitan yang dialami ketika menyesuaikan diri dengan bahasa asing lain.[3] Metode penelitianTerdapat dua metode penelitian perubahan bahasa yang populer: metode komparatif dan rekonstruksi internal.[5]
Elemen Bahasa yang BerubahTerdapat tiga tataran bahasa yang mengalami perubahan: suara, tata bahasa dan kata, dan makna. 1. Fonetik. Perubahan pada suara atausistem bunyi disebut arus fonetik, yaitu fenomena perubahan yang terjadi pada tempat keluarnya suara seiring berjalannya waktu.[6] Perubahan dalam fonetik atau tempat keluar suara terbagimenjadi tujuh: vokal, konsonan, klaster, perubahan generik, kombinatorik,sporadis, merger, dan penghilangan.[3][4][6]
Perubahan yang mempengaruhi vokal dinamakan vokal umlaut.[4] Vokal umlaut adalah perubahan pada huruf vokal yang sebelumnya tercipta dari bagian tengah mulut meluncur ke bagian depan.[4] Contoh: Bahasa Jerman | Inggris kuno | Inggris modern Mus | mus | maus Musi | mys | mais Fot | fot | fut
Perubahan pada konsonan biasanya terjadi pada huruf rapat yang menjadi frikatif.[4] Misalnya perubahan pada huruf rapat [p],[t], dan [k] yang menjadi [f], [th], dan [x].[4] Bahasa Latin | bahasa Prancis Civitas /kivitas/ | cite /site/ Campus /kampus/ | champ /shamp/ Centum /kentum/ | cent /sent/
Perubahan klaster konsonan adalah perubahan yang terjadi pada sejumlah konsonan yang berdekatan tanpa jeda vokal pada satu kata.[4] Hring – ring gnagen – gnaw Cniht – knight hleapan – leap
Perubahan generik adalah perubahan yang lazim terjadi pada suara tertentu di dalam kata, tidak peduli di mana bagian silabel mana perubahan tersebut terjadi.[3] Contoh: Kata Haam berubah menjadi hoom, lalu berubah lagi menjadi house. Di sini suara /a:/ pada bahasa Inggris kuno berubah menjadi /o:/ pada zaman pertengahan, lalu berubah menjadi /ou/ pada zaman modern.
Perubahan kombinatorik adalah kebalikan dari perubahan generik. Yaitu di mana perubahan suara terjadi berbarengan dengan keberadaan huruf vokal atau konsonan lainnya.
Metatesis adalah perubahan posisi suara pada suatu kata.[4] Bridd – bird urnon – run Aks – ask pertty – pretty Revelant – relevant prehaps - perhaps
Merger adalah penghilangan beberapa beda dalam pengucapan yang kemudian digabungkan dalam satu suara.[7] Bahasa Sansekerta Hindi-Urdu Artinya /sașți/ -> /ș/ /sath/ 60 /ṧaptah/ -> /ṧ/ /sat/ 7
Asimilasi adalah perubahan bunyi konsonan akibat pengaruh konsonan yang berdekatan.[7] Contoh: (bahasa Sansekerta) Agni -> menjadi Aggi (bahasa Prakerta)
Disimilasi adalah proses yang mengakibatkan dua hal yang sama menjadi tidak sama.[7] Contoh: pengucapan kata bahasa Inggris February dengan /febyueri:/ bukan /februeri/.
Sinkope adalah hilangnya bunyi atau huruf di tengah kata.[7] Contoh: pengucapan kata bahasa Inggris evening dengan /i:vning/ bukan /i:vening/.
Penghilangan satu atau dua bunyi secara bersamaan yang berurutan.[7] Contoh: Library -> /laybri:/
proses atau hasil pemendekan suatu bentuk kebahasaan. Contoh: Tidak menjadi tak, atau [7] nayanan (bahasa Sansekerta) menjadi nene.
Epentesis yaitu penyisipan bunyi atau huruf ke dalam kata, terutama kata serapan, tanpa mengubah arti untuk menyesuaikan dengan pola fonologis bahasa peminjam.[7] Contoh: (bahasa Sansekerta) Tambra -> tamram (bahasa Prakerta).
Protesis adalah penambahan vokal atau konsonan pada awal kata, untuk memudahkan lafal.[7] Contoh: /e/ pada nyak -> enyak. (bahasa Latin) schola -> escuela (bahasa spanyol)
Penghilangan yaitu konsonan yang tidak dibaca atau hilang dari segi pengucapan meskipun hurufnya tertulis jelas.[6] Contoh dari penghilangan totlal yaitu bunyi /h/ dari kata homo dalam bahasa Latin yang hilang pengucapannya pada kata homme yang diucapkan /cm/ dalam bahasa Prancis, dan kata hombre yang dibaca /ômbre/ dalam bahasa Spanyol. Sedangkan penghilangan sebagian adalah[6] 2. Tata bahasa Perubahan yang terjadi pada sistem gramatika meliputi: morfologi, sintaksis, kosakata, dan semantik. Morfologi Perubahan yang terjadi secara morfologis meliputi penghilangan akhiran.[4] Bahasa Inggris kuno Bahasa Inggris modern Ure, urne, urum our Sintaksis Perubahan pada sintaksis meliputi urutan kata, penggunaan kata kerja, pembuatan negasi, dan pembubuhan klausa dalam kalimat.[4] Urutan kata Bahasa Inggris kuno Bahasa Inggris modern Our daily loaf give us today Give to us today our each day’s bread
Be eart si art be is
Kata negatif dengan penambahan ne pada bahasa Inggris kuno, not setelah kata kerja seperti: worry me not. 3. Kosakata Perubahan pada kosakata meliputi: pembentukan, serapan, dan perubahan makna semantik.[4]
1. Pencampuran dua kata: strongman, bloodcount, downgrade, cakewalk. 2. Kesengajaan: Kodak, Yahoo, altruism. 3. Akronimisasi: NATO, radar, OK.
Serapan terjadi dalam proses perubahan kosakata karena kebutuhan penggunaan kata untuk istilah baru dalam konteks tertentu dalam komunikasi.[4] Sejak zaman penjajahan bangsa Norman tahun 1066 terdapat banyak kata yang masuk dalam bahasa Inggris seperti accuse, marry, duke, court, prince, dan sebagainya.[4] Terkadang kata serapan dalam bahasa tergantung bidang garapan wacana.[4] Hal tersebut misalnya kosakata bahasa Prancis diserap dalam Bahasa Inggris berhubungan dengan pakaian, kosmetik, dan benda mewah seperti lingerie, crochet, perfume, rogue, dan champagne.[4] Bahasa Jerman untuk yang berhubungan dengan makanan seperti hamburger, delicatessen, sauerkraut. Bahasa Itali untuk instrument musical seperti piano, opera, solo, sonata, dan lainnya.[4] Terkadang sebuah kata tidak terserap, tetapi diterjemahkan secara mentah-mentah.[4] Contoh: Ubermenshc (Jerman) – Superman (Inggris) Mariage de convenance(Prancis) - Marriage of convenience (Inggris) 4. Perubahan makna semantik Seiring perjalanan waktu, setiap kata mengalami perubahan maknawi. Perubahan tersebut mencakup: penyempitan, peluasan, ameliorasi, peyorasi, dan etimologi masyarakat.[4]
Kematian bahasaKematian bahasa adalah situasi ketika sebuah bahasa kehilangan penutur aslinya akibat dari jarangnya penggunaan dan keengganan penuturnya untuk melestarikan bahasa tersebut.[2] Kematian bahasa juga terjadi karena penggunaan bahasa pertama kalah oleh penggunaan bahasa kedua dari segi praktis komunikasi sehari-hari.[2] Jadi, apabila penuturnya mati atau hilang, maka bahasa tersebut akan punah dan mati juga.[2] Dari 6.912 bahasa di dunia, 516 bahasa lainnya telah punah.[2] Dan sebuah bahasa terancam punah bila presentase penuturnya kurang dari 50 persen populasi.[9] Seperti kasus keluarga bahasa Algik, sebuah rumpun bahasa yang dominan berada di Amerika dan Kanada, mengalami kehilangan sekitar 13 anak bahasa, dan saat ini hanya memiliki 194.980 penutur.[9] Oleh karena itu, Linguistic Society America, sebuah komunitas pemerhati bahasa di Amerika, membentuk komite khusus bernama Committee of Endangered Language and their Preservation (CELP) yang fokus menangani promosi penelitian bahasa yang terancam punah dan menolong para penuturnya untuk mempertahankan bahasa punah tersebut.[2] Rujukan
|