Pertempuran perbatasan Iran-Pakistan 2024

Pertempuran perbatasan Iran-Pakistan 2024
Bagian dari the Pemberontakan di Balochistan

Lokasi dari Iran (hijau) dan Pakistan (jingga)
Tanggal16 Januari 2024
(10 bulan, 2 minggu dan 3 hari)
LokasiBalochistan (Iran dan Pakistan)
Status Sedang berlangsung
  • Kedua pihak sepakat untuk mengurangi ketegangan pada 19 Januari [1]
Pihak terlibat
 Iran Jaish ul-Adl
Tentara Pembebasan Balochistan
Front Pembebasan Balochistan
 Pakistan
Tokoh dan pemimpin
Ali Khamenei Salahuddin Farooqui
Basheer Zeb
Allah Nazar Baloch
Anwaar-ul-Haq Kakar
Pasukan
Korps Penjaga Revolusi Islam N/A Angkatan Bersenjata Pakistan
Korban
9 tewas[2] tidak diketahui 2 tewas,[3] 4 terluka

Pada tanggal 16 Januari 2024, Iran melancarkan serangkaian serangan rudal di wilayah Pakistan, dan menyatakan bahwa target serangannya adalah para anggota dari Jaish ul-Adl yang bermarkas di Provinsi Balochistan, Pakistan. Serangan terjadi hanya sehari setelah Iran juga melancarkan serangan rudal serupa di Erbil, Irak dan Syria, menyebutnya sebagai pembalasan untuk pemboman Kerman pada 3 Januari, dimana kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab. Pemerintah Pakistan mengutuk serangan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran dari wilayah udara Pakistan dan menyatakan bahwa dua anak-anak tewas.

Dua hari kemudian, pada 18 Januari, Pakistan meluncurkan serangan rudal balasan di wilayah Iran, menyatakan bahwa targetnya adalah Tentara Pembebasan Balochistan dan Front Pembebasan Balochistan yang bermarkas di provinsi Sistan dan Baluchestan, Iran. Serangan balasan oleh Pakistan menandai untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Iran–Irak di tahun 1988 dimana Iran diserang secara langsung oleh negara lain.

Latar belakang

Perbatasan Iran–Pakistan

Perbatasan Iran–Pakistan, membentang sepanjang provinsi Sistan dan Baluchestan, Iran and provinsi Balochistan, Pakistan, menghadapai tantangan hebat karena porositas yang tinggi yang membuatnya rentan terhadap penyelundupan dan kegiatan terorisme, utamanya yang dilakukan oleh Pemberontak Balochistan.[4] Meskipun kedua negara menjaga hubungan baik mereka secara baik, kedua negara secara konsisten menuduh satu sama lain menerima teroris dan tidak cukup menjaga keamanan pada setiap sisi perbatasannya. Hal ini yang menjadikan dibangunnya pembatas antara perbatasan Iran–Pakistan, dengan pembangunan pada perkuatan sisi Iran pada 2011 dan perkuatan pada sisi Pakistan pada 2019.[5][6][7]

Serangan rudal Iran di Irak dan Syria

Pada tanggal 15 Januari 2024, Iran meluncurkan rentetan serangan 15 rudal yang diarahkan ke Irak dan Syria. Erbil, ibukota dari Kurdistan, mengalami serangan terbanyak, dimana hampir semua kecuali empat rudal menghantam kota. Sisa empat rudal menghantam Idlib, Syria, dan secara khusus menargetkan wilayah dalam kendali pihak Oposisi Syria.

Pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka menargetkan untuk menghantam pihak Israel di Irak dengan melucuti markas wilayah dari Mossad. Meskipun begitu, baik pemerintah Irak dan Pemerintah Otonomi Kurdi membantah klaim dan mengutuk serangan ini. Terutama serangan rudal Iran ini terjadi hampir dua minggu setelah Pemboman di Kerman, dimana pihak ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Serangan rudal Iran di Pakistan

Setelah melancarkan serangan udara di Irak dan Syria, Korps Penjaga Revolusi Islam (IRGC) Iran menargetkan wilayah Koh-e-Sabz, sebuah pedesaan di Distrik Panjgur, Provinsi Balochistan, Pakistan. Pakistan dengan cepat mengecam serangan itu, dan mengambil langkah diplomatik mengusir duta besar Iran dari Islamabad, serta menarik duta besarnya sendiri dari Teheran, sertan mengeluarkan peringatan keras kepada Iran mengenai potensi tindakan pembalasan.

Iran menjustifikasi aksinya dengan klaim bahwa mereka menargetkan kelompok Jaish ul-Adl, sebuah kelompok pemberontak Baloch yang terlibat pada Pemberontakan Sistan dan Baluchestan. Kelompok ini sebelumnya mengklaim bertanggung jawab untuk Bom bunuh diri Khash-Zahedan 2019 yang menargetkan IRGC.

Serangan rudal Pakistan di Iran

Pada tanggal 18 Januari, Pakistan meluncurkan serangan balasan yang dilancarkan oleh Angkatan Udara Pakistan terhadap tujuh sasaran kelompok militan Pasukan Pembebasan Balochistan dan Front Pembebasan Balochistan di provinsi Sistan dan Baluchestan, Iran.[8][9] Pihak berwenang Iran menyatakan bahwa sembilan warga negara asing tewas, termasuk tiga wanita dan empat anak-anak.[10]

Referensi

  1. ^ https://tribune.com.pk/story/2453719/de-escalation-imminent-as-friends-engage-in-hectic-diplomacy
  2. ^ Mao, Frances; Davies, Caroline; Adams, Paul (18 January 2024). "Pakistan launches retaliatory strikes into Iran, killing nine people". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 January 2024. 
  3. ^ "Pakistan recalls its ambassador to Iran over airstrikes by Tehran that killed 2 people". AP News. Diakses tanggal 18 January 2024. 
  4. ^ "Iran To Seal Off Porous Borders With Afghanistan, Pakistan To Beef Up Security". Iran Front Page (dalam bahasa Inggris). 5 January 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. Diakses tanggal 18 January 2024. 
  5. ^ "Iran constructing fence on Pakistan border". The Express Tribune. 16 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2022. 
  6. ^ Qureshi, Zubair (23 February 2019). "Pakistan to fence 950km of border with Iran". Gulf News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. Diakses tanggal 18 January 2024. 
  7. ^ Baabar, Mariana (19 July 2019). "Pakistan, Iran agree on border fencing". www.thenews.com.pk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. 
  8. ^ "Pakistan launches retaliatory air strikes inside Iran as tensions rise". TRT World. 18 January 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. 
  9. ^ "Operation Marg Bar Sarmachar". Ministry of Foreign Affairs - Government of Pakistan (dalam bahasa Inggris). 18 January 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. Diakses tanggal 18 January 2024. 
  10. ^ Siddiqui, Usaid. "Pakistan-Iran attacks updates: 9 killed near Iran's southeast border". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19.