Pertempuran Suixian–Zaoyang
Pertempuran Suixian–Zaoyang atau yang biasa dikenal juga dengan Pertempuran Suizao adalah salah satu pertempuran yang terjadi antara Tentara Revolusioner Nasional dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini terjadi pada 20 April 1939 hingga 24 Mei 1939 di kota Suizhou dan Zaoyang. PertempuranMenjelang akhir April 1939, pasukan Jepang berusaha untuk mengamankan wilayah mereka setelah Pertempuran Wuhan. 4 divisi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang melancarkan dua serangan secara simultan ke kota-kota Suizhou dan Zaoyang, sepanjang jalan Xiangyang-Huayuan dan jalan Jingshan-Zhongxiang. Pasukan Jepang di bawah Yasuji Okamura, mengirimkan Divisi ke-13 dan Divisi ke-16 dari Zhongxiang menuju ke utara sepanjang Pegunungan Dahong dan menyerang Zaoyang dari selatan pada 1 Mei 1939. Saat itu kota Zaoyang dipertahankan oleh Korps Tentara Revolusioner Nasional ke-77. Di sisi yang lain, Pada 3 Mei, Pasukan Jepang dibawah Yamawaki, termasuk Divisi ke-3 menyerang Suixian dan Tongbai dari arah Yingshan dan Xinyang untuk mengepung pasukan Tang Enbo dan Li Pingxian (Grup Angkatan darat ke-11 dan ke-31). Empat hari kemudian, Divisi ke-13 dan Divisi ke-16 Jepang berhasil menembus garis pertahanan Korps Tentara Revolusioner Nasional ke-77 Cina, dan kota Zaoyang berhasil direbut. Pada 12 Mei, dua divisi Jepang berhasil menguasai Tanghe, Nanyang dan Xinye. Grup Angkatan Darat ke-85 Wang Zhonglian, Grup Angkatan Darat ke-13 Zhang Zhen dan Grup Angkatan Darat ke-84 Qin Lianfang bertempur di pegunungan Tongbai, mereka berhasil mencegat pasukan Jepang dan memutus jalur komunikasinya. Pada saat yang sama, Grup Angkatan Darat ke-33 Zhang Zizhong dan Grup Angkatan Darat ke-2 Sun Zhen bergabung dalam medan pertempuran. Mereka bergerak ke arah timur, menyeberangi Sungai Hanshui dan memukul sisi barat Jepang Divisi ke-13 dan Divisi-16 Jepang. Sementara itu, Grup Angkatan Darat ke-31 Tang Enbo pindah ke utara dari San Taidian ke Miyang. Dari sana, mereka bergerak ke barat laut sekitar Nanyang, sebelum pergi ke barat daya ke Xinye. Disana mereka menyerang pasukan Jepang dan mengalami kekalahan dan terpaksa mundur. Dari sana pada 20 Mei, pasukan Cina melancarkan serangan balik untuk merebut kembali posisi sebelumnya. Selama 21 hari pertempuran berlangsung, pasukan Cina terus mengalami serangan udara dan senjata kimia Jepang. Diperkirakan sekitar 28.000 prajurit menjadi korban. Sebaliknya dipihak Jepang menderita sekitar 21.000 prajurit. Meskipun pada awalnya pasukan Cina banyak kehilangan kota-kotanya, tetapi di penghujung pertempuran, mereka berhasil merebut kembali dan menyerang balik pasukan Jepang. Lihat JugaReferensi
|