Pertempuran Bessang Pass
Pertempuran Bessang Pass adalah pertempuran antara Pasukan Sekutu dan tentara Kekaisaran Jepang yang terjadi antara 9 Januari hingga 15 Juni 1945 di Cervantes, sebuah kota di provinsi Ilocos Sur, yang terletak 260 km sebelah utara Manila, Filipina. Pertempuran ini merupakan bagian dari Teater Pasifik Perang Dunia II. Daerah Bessang Pass merupakan pintu gerbang pegunungan Cordilera dan kota Baguio yang dikuasai olah Tentara Kekaisaran Jepang dibawah pimpinan Jenderal Tomoyuki Yamashita atau lebih dikenal dengan julukan “Macan Malaya”. Daerah ini merupakan salah satu daerah segitiga pertahanan Jenderal Tomoyuki Yamashita untuk pertahanan Ifugao-Benguet-Vizcaya. Dua daerah lainnya adalah Balete Pass dan Villaverde Trail. Daerah ini ankhirnya jatuh ke tangan pasukan United States Army Forces in the Philippines - Northern Luzon (USAFP-NL) pada 14 Juni 1945 dan menyebabkan pasukan Yamashita terjebak di Cordillera hinga ia menyerah pada bulan September 1945. PertempuranPertempuran ini melibatkan, Pasukan USAFP-NL yang terdiri dari lima resimen infanteri dan batalion artileri medan, dengan kekuatan total sekitar 20.000 tentara, semuanya adalah orang filipina dan 5 perwira Amerika Serikat. Pasukan ini dipimpin oleh Kolonel Russell Volckman.[1] Dari 9 Januari hingga 15 Juni 1945, tercatat 900 orang tewas. Unit-unit yang terlibat diantaranya adalah Batalion Provinsi ke 121, ke-15 ke-66 dan Batalion ke-122 Artileri Medan. Di pihak tentara kekaisaran Jepang, terdiri dari Infanteri ke-73, ke-76 yang merupakan bagian dari Divisi ke-19 dibawah pimpinan Letnan Jenderal Yoshiharu Ozaki. Mereka bertahan di daerah perbukitan untuk menghambat laju Pasukan USAFP-NL ke Cervantes. Pertempuran awal dimulai pada Februari 1945 ketika pasukan USAFP-NL batalion ke-121, menuju kota Cervantes. Pada 23 Maret, mereka membebaskan kota San Fernando, La Union dan memulai serangan besar ke Bessang Pass. Pada 17 Mei, mereka mendapat serangan balik dari tentara Jepang dan memaksa mereka untuk mundur kemabali. Pada 1 Juni, Volckmann melakukan serangan lagi dengan menggunakan tiga resimen. Mereka berhasil membersihkan daerah Lamagan dan Lower Cadsu Ridges pada 5 Juni, dilanjutkan ke Bukit Magun, Upper Cadsu Ridge. Pada 15 Juni, mereka akhirnya berhasil menguasai Cervantes. Akhir PertempuranBerdasarkan catatav Smith dalam bukunya, "Triumph in the Philippines", pasukan USAFP-NL memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pasukan Angkatan Darat ke-6 di Luzon Utara. Lihat jugaReferensi
Pranala luar
|