Persekongkolan Oster adalah rencana untuk menjatuhkan Adolf Hitler dan rezim Nazi pada tahun 1938 jika Jerman mulai berperang di Cekoslowakia untuk merebut Sudetenland. Persekongkolan ini dipimpin oleh Generalmajor Hans Oster, wakil ketua Abwehr, serta kelompok konservatif berpangkat tinggi lainnya di Wehrmacht yang menentang rezim Nazi karena mereka merasa bahwa Jerman belum siap untuk berperang. Mereka ingin menjatuhkan Hitler dengan menyerbu Reichskanzlei dan kemudian menangkap atau membunuh Hitler dan mengembalikan Wilhelm II sebagai Kaisar.
Persekongkolan ini dapat berjalan mulus jika Britania Raya dengan tegas menentang pengambilalihan Sudetenland oleh Jerman. Namun, Perdana Menteri Neville Chamberlain tidak ingin berperang dan memutuskan untuk berunding dengan Hitler dan menandatangani Perjanjian München yang menyerahkan wilayah-wilayah strategis Cekoslowakia kepadanya. Maka rencana ini tidak dapat lagi dijalankan karena keberhasilan ini melejitkan nama Hitler di Jerman, dan ancaman perang juga telah sirna. Orang-orang yang bersekongkol akhirnya menjadi pemimpin gerakan perlawanan terhadap Hitler dan Nazi selama Perang Dunia II. Oster sendiri hanya aktif bertugas hingga tahun 1943 hingga akhirnya ia menjadi tawanan rumah setelah perwira Abwehr lainnya tertangkap membantu orang Yahudi melarikan diri dari Jerman. Setelah kegagalan upaya pembunuhan Hitler pada Juli 1944, Gestapo menyita buku harian Laksamana Canaris yang menyibak aktivitas anti-Nazi yang dilakukan oleh Oster. Oster dihukum mati pada April 1945.
Daftar pustaka