Perpustakaan Adinegoro adalah bangunan sejarah yang dulunya berfungsi sebagai gedung bioskop, tepatnya pada masa kolonial Belanda. Sejak diterbitkannya peraaturan dengan nomor inventaris 49/BCB-TB/A/06/2007, bangunan tua ini pun resmi dialihfungsikan menjadi Perpustakaan Umum Adinegoro.[1][2]
Bangunan berciri khas kolonial ini terletak di Kota Sawahlunto, lebih tepatnya di Jalan A. Yani, Kecamatan Lembah Segar. Lokasinya yang begitu strategis, yakni di tepi jalan pusat kota, membuat siapa saja dapat meangkses perpustakaan ini dengan mudah.[butuh rujukan]
Hingga detik ini telah terdapat kurang lebih 33 ribu koleksi buku yang ada di Perpustakaan Umum Adinegoro. Setiap bulannya perpustakaan ini mampu menarik ribuan pengunjung, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.[butuh rujukan]
Meski terlihat sebagai bangunan tua, nyatanya pemerintah setempat masih memberikan perhatian khusus untuk peninggalan sejarah ini. Hal ini dibuktikan dengan disediakannya biaya untuk kebutuhan operasional, alokasi dana untuk tugas kearsipan, bahkan melengkapi berbagai kolekasi buku berkualitas demi kenyamanan pengunjung.[butuh rujukan]
Nama Bioskop/Perpustakaan Adinegoro sendiri terinspirasi dari salah satu tokoh terbaik Sawahlunto, yaitu Adinegoro. Dengan digunakannya nama Adinegoro diharapkan putra/putri bangsa dapat meneruskan perjuangan beliau demi mencerdaskan generasi selanjutnya.[butuh rujukan]
Referensi
- ^ "Berkunjung, ke Perpustakaan Adinegoro Kota Sawahlunto. - Go Parlement | Portal Berita". www.goparlement.com. Diakses tanggal 2024-02-10.
- ^ "Perpustakaan Adinegoro Sawahlunto Dikunjungi 3.500 Orang Perbulan". Antara News Sumbar. 2015-07-27. Diakses tanggal 2024-02-10.