Permaisuri Liu (劉皇后, Liú huánghòu, pribadi nama tidak diketahui) (meninggal 693), secara resmi Permaisuri Sumingshunsheng (肅明順聖皇后, harfiah "permaisuri yang khidmat, pengertian, tenteram, dan suci") atau Permaisuri Suming (肅明皇后) singkatnya, ia adalah seorang permaisuri dari Kaisar Dinasti Tang Tiongkok. Dia adalah istri dari Kaisar Ruizong.
Latar belakang
Tidak diketahui waktu kelahiran Liu. Kakeknya Liu Dewei (劉德威) telah menjabat sebagai menteri kehakiman dan ayahnya Liu Yanjing (劉延景) sebagai kepala perfektur. Selama masa pemerintahan Kaisar Gaozong, Li Dan, menjadikannya selir dan kemudian sebagai istrinya dan putri. Dia melahirkan tiga anak—anak bernama Li Chengqi, dan dua anak perempuan (Putri Shouchang dan Dai).
Sebagai permaisuri
Pada tahun 684, Kaisar Gaozong mangkat, digantikan putranya, Li Zhe (dikenal sebagai Kaisar Zhongzong). Tetapi perselisihannya dengan Ibu Suri Wu menjadikan sang kaisar baru digulingkan dari tahta saat baru dua bulan memerintah. Saudara Li Zhe, Li Dan, kemudian memegang tampuk kekuasaan sebagai kaisar (dikenal sebagai Kaisar Ruizong). Putri Liu kemudian ditetapkan sebagai permaisuri dan anaknya, Li Chengqi menjadi putra mahkota.
Walaupun suaminya menjadi kaisar, tetapi kekuasaan yang sebenarnya dipegang oleh ibu mertuanya, Ibu Suri Wu, dan suaminya tak lebih sebagai kaisar boneka. Pada tahun 690, Ruizong menyerahkan tahta pada ibunya dan Wu naik tahta sebagai Maharani (kaisar wanita) dengan nama Wu Zetian, dan menyatakan berdirinya Dinasti Zhou, menghentikan masa kekuasaan Dinasti Tang. Mantan Kaisar Ruizong kemudian ditetapkan sebagai putra mahkota Wu Zetian dan dianugerahi gelar yang tak lazim, Huangsi (皇嗣), dan kedudukan Liu turun dari permaisuri menjadi putri.
Kematian
Pada tahun 693, salah satu dayang kepercayaan Wu Zetian, Wei Tuan'er (韋團兒), berselisih dengan Li Dan. Untuk menjatuhkannya, dia mendakwa dua istri Li Dan, Putri Mahkota Liu dan Selir Dou, melakukan kegiatan sihir. Saat Putri Liu dan Selir Dou memberikan salam penghormatan pada Wu Zetian, Wu Zetian menunggu sampai mereka beranjak dari hadapannya. Setelah itu, Wu mengutus pengeksekusi untuk membunuh mereka. Jasad mereka dikubur di dalam istana dan lokasinya dirahasiakan. Li Dan, takut akan melakukan hal yang sama padanya, tidak mengatakan apapun terkait hilangnya istri dan selirnya. Ketika Wei Tuan'er berlanjut memfitnah Li Dan, rencananya bocor, dan Wu Zetian menjatuhkan hukuman mati padanya.
Pada tahun 710, Li Dan kembali duduk di tampuk kekuasaan setelah mangkatnya Kaisar Zhongzong. Dia memberikan penghormatan kepada mendiang Permaisuri Liu sebagai Permaisuri Suming dan Selir Dou sebagai Permaisuri Zhaoceng. Walaupun begitu, usaha untuk menemukan makam mereka tetap tidak membuahkan hasil.