Perjanjian Faisal–Weizmann adalah sebuah perjanjian 3 Januari 1919 antara Emir Faisal, putra ketiga Hussein dari Kerajaan Hejaz yang berumur pendek, dan Chaim Weizmann, seorang pemimpin Zionis yang menegoasikan Deklarasi Balfour tahun 1917 dengan Pemerintah Inggris, yang ditandatangani dua pekan sebelum dimulainya Konferensi Perdamaian Paris. Bersama dengan sebuah surat yang ditulis oleh T. E. Lawrence atas nama Faisal kepada Felix Frankfurter pada Maret 1919, perjanjian tersebut adalah salah satu dari dua dokumen yang dipakai oleh delegasi Zionis di Konferensi Perdamaian tersebut untuk berpendapat bahwa rencana-rencana Zionis untuk Palestina telah meraih kesepakatan orang Arab.[2]