Pergam merah
Pergam merah ( Ducula chalconota ) Kesalahan pengutipan: Tag KeteranganSebagai perbandingan, pergam rempah Jantan memiliki panjang sekitar 41 hingga 42 sentimeter atau sekitar 16 hingga 17 inci.[2] Sebaliknya, betina lebih kecil, panjangnya sekitar 37 hingga 39 sentimeter atau 15 inci, dan dapat dibedakan dengan sedikit perbedaan warna. Keduanya memiliki berat sekitar 21-22 ons. Pergam rempah, baik jantan maupun betina, berukuran lebih besar daripada kebanyakan spesies merpati lainnya.[2] Pada subspesies smaragdina, kepalanya berwarna abu-abu tua. Penutup punggung dan sayap berwarna hijau metalik, dengan pantulan warna perunggu dan kebiruan, serta bulu terbang lebih gelap dan kebiruan. Ekornya berwarna kehitaman dan memiliki kilap biru. Tenggorokannya terbuat dari kayu manis, dan dadanya terbuat dari anggur. Perut dan panggul berwarna kastanye. Kakinya berwarna merah, matanya kemerahan, dan paruhnya berwarna gelap. Betina sangat mirip dengan jantan. Burung remaja mempunyai kepala dan leher yang lebih pucat, dan dadanya agak keabu-abuan.[3] Subspesies chalconota mempunyai warna ungu kemerahan pada mantel dan punggungnya.[4] Sebaran dan habitatPergam rempah dapat ditemukan di lapisan yang lebih dalam di Hutan Pegunungan di Papua. Lingkungan hutan menjadi habitat gaya hidup merpati ini karena memungkinkan pergam rempah berada di ketinggian 3.600 kaki hingga sekitar 8.200 kaki. Dibandingkan dengan anggota famili Columbidae lainnya, ketinggian ini tergolong tinggi untuk dijadikan habitat. Pergam rempah jantan dan betina dapat ditemukan di hutan ini, terutama tunggal, namun terkadang dapat ditemukan berpasangan (innaturalis).[5] PerilakuIa sering berada di lapisan tengah hutan, dan tidak meninggalkan hutan. Biasanya tidak bersuara, ia bersenandung pelan dan sedih serta mengeluarkan suara hoo rendah dan ketukan hampa. Duet telah diamati. Ia memakan buah ara dan buah-buahan. Perkembangbiakannya tidak diketahui kecuali individu dalam kondisi berkembang biak telah dikumpulkan pada bulan Februari dan Maret.[3] Menentukan apakah burung itu adalah pergam rempah terutama dilakukan melalui visual, bukan vokal. Burung ini tidak sering bersuara, namun jika merasa khawatir, suara ketukan akan bergema di seluruh hutan. Ketukan berongga ini diketahui terdengar seperti "woo" yang tidak jelas. Namun, mewarnai adalah cara yang lebih sederhana untuk mengidentifikasi merpati kekaisaran yang berwarna kemerahan. Dada mereka berwarna oranye pucat yang mengarah ke perut berwarna coklat tua dan pita hitam di ekor. Betina dibedakan dengan memiliki warna kemerahan yang lebih sedikit dibandingkan jantan. Terlepas dari kenyataan bahwa burung ini adalah seekor merpati, menemukan pergam rempah akan menjadi kejadian yang sangat langka.[5] Referensi
|