Percetakan pakaian langsung (bahasa Inggris: Direct-to-garment printing, disingkat DTG) adalah proses Pencetakan tekstil yang menggunakan teknologi Pencetak sembur-tinta khusus berair. Printer DTG biasanya memiliki pelat yang dirancang untuk menahan garmen pada posisi tetap, dan tinta printer disemprotkan atau disemprotkan ke tekstil oleh kepala cetak.
DTG biasanya mengharuskan garmen diolah terlebih dahulu dengan PTM atau mesin pra-perawatan, yang memungkinkan untuk hal-hal berikut:
- Ikatan yang lebih kuat antara serat garmen dan tinta berpigmen
- Meratakan serat-serat yang longgar untuk menghasilkan substrat yang lebih halus
- Reaksi kimia dengan tinta yang mendorong pengeringan dan pengawetan
Karena ini adalah proses digital, hasil cetaknya lebih tajam dan memiliki resolusi yang lebih tinggi, atau DPI, daripada metode pencetakan tradisional seperti sablon. Tidak seperti sablon, tidak ada proses penyiapan atau pembersihan yang lama, dan pencetakan DTG memiliki kemampuan untuk mencetak satu kaos dengan biaya yang minimal.[1]
Proses percetakan
Printer DTG menggunakan tinta tekstil encer (kimia berbasis air) yang memerlukan proses pengeringan yang unik. Karena tinta D2 berbasis air, tinta ini bekerja paling baik untuk mencetak pada serat alami seperti katun, bambu, rami, dan linen. Selain itu, pra-perawatan biasanya diterapkan pada garmen sebelum mencetak. Pra-perawatan ditekan dengan panas ke dalam kaos khusus yang menyebabkan serat-serat kaos menjadi lebih lembut.[2] Pra-perlakuan juga memungkinkan tinta berbasis air untuk merekat lebih kuat pada garmen. Hal ini terutama penting ketika menggunakan tinta putih pada pakaian berwarna gelap.
Setelah pakaian khusus -misalnya kaos- telah diproses sebelumnya dengan benar, kaos (atau pakaian) kemudian diposisikan pada sistem pelat yang dirancang untuk menahan kaos di tempatnya. Kaos tersebut kemudian dicetak secara digital sesuai dengan desain dalam antrean pencetak.
Referensi