Perang Rusia-Adighe atau Perang Rusia-Sirkasia (1763–1864) adalah peperangan yang terjadi di wilayah Sirkasia di Kaukasus barat laut yang merupakan bagian dari proses penaklukan wilayah Kaukasus oleh Kekaisaran Rusia yang berlangsung selama sekitar 101 tahun (dari masa Tsar Pyotr yang Agung hingga tahun 1864). Sejarawan yang menggunakan istilah "Perang Rusia-Sirkasia" menjadikan tahun 1763 sebagai awal mula peperangan, karena pada tahun tersebut Rusia mulai mendirikan benteng-benteng (termasuk benteng di Mozdok) yang menjadi basis untuk melancarkan penaklukan.[5]
Perang Rusia-Aidghe berakhir setelah para pemimpin Adighe menyatakan sumpah setia pada tanggal 2 Juni [K.J.: 21 Mei] 1864. Kemudian Kesultanan Utsmaniyah menerima orang-orang Adighe yang terusir dari tanah airnya.[5][6] Sebagian kecil mengungsi ke wilayah Persia. Diperkirakan terdapat sekitar 500.000 orang Adighe di dataran tinggi Kaukasus yang dideportasi oleh Rusia pada tahun 1860-an.[3] Banyak di antara mereka yang tewas karena penyakit selama proses deportasi. Sebagian yang tetap setia kepada Rusia menetap di wilayah dataran rendah di tepi kiri Sungai Kuban.
Catatan kaki
- ^ Mackie 1856:291
- ^ Mackie 1856:292
- ^ a b King 2008:96
- ^ McCarthy 1995:53, fn. 45
- ^ a b Henze 1992
- ^ Shenfield 1999
Daftar pustaka
- Henze, Paul B. 1992. Circassian resistance to Russia. In Marie Bennigsen Broxup, ed., The North Caucasus Barrier: The Russian Advance Towards The Muslim World. London: C Hurst & Co, 266 pp. (Also New York: St. Martin's Press, 252 pp.) Part of it can be found here Diarsipkan 2007-03-29 di Wayback Machine.. Retrieved 11 March 2007.
- Richmond, Walter (2008). The Northwest Caucasus: Past, Present, Future. Routledge. ISBN 978-0-415-77615-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2007: Chapter 4 (excerpt)
- Tsutsiev, Arthur, Atlas of the Ethno-Political History of the Caucasus, 2014