Perang Esopus adalah dua konflik antara suku Esopus dari Penduduk Pribumi Lenape (Delaware) dan kolonis Belanda Baru selama paruh kedua abad ke-17 di Ulster County, New York. Pertempuran pertama diprakarsai oleh kolonis; perang kedua adalah kelanjutan dengan motif dendam dari suku Esopus.[1]
Latar belakang
Sebelum kolonisasi oleh Eropa, area Kingston ditinggali oleh suku Esopus, sebuah suku Lenape yang diperkirakan berjumlah 10.000 dan hidup di desa-desa kecil per tahun 1600.[2]
Pada tahun 1609, Henry Hudson menjelajahi sungai yang dinamai berdasarkan dirinya, mengarah pada kontak pertama antara suku Esopus dan orang Eropa. Kolonis Belanda membangin sebuah factorij (pos perdagangan) di Kingston, New York pada tahun 1614. Suku Esopus menggunakan lahan tersebut untuk pertanian, dan mereka menghancurkan dan mengusir para kolonis kembali ke selatan. Kolonis mendirikan permukiman baru pada tahun 1652 di Kingston, tetapi suku Esopus mengusir mereka lagi.[3] Kolonis kembali lagi pada tahun 1658, karena mereka yakin lahan ini bagus untuk pertanian. Mereka membangun sebuah benteng pertahanan (di 41°56′02″N 74°01′11″W / 41.9338°N 74.0197°W / 41.9338; -74.0197) untuk melindungi desa dan menamai koloni tersebut Wiltwijck. Perselisihan berlanjut, tetapi suku Esopus tidak mampu mengusir kolonis, dan akhirnya mereka memberikan lahannya kepada kolonis.[3]
Perang Esopus Pertama
Perang Esopus Pertama adalah konflik berdurasi pendek antara kolonis Belanda dan Orang Pribumi Esopus dari 20 September 1659 hingga 15 Juli 1660. Sebuah insiden terjadi di mana sekelompok kolonis Belanda melepaskan tembakan kepada sekelompok suku Esopus di sekitar api unggun, mereka sedang mengadakan perayaan dengan brendi yang diberikan sebagai pembayaran atas pekerjaan di pertanian. Bala bantuan Esopus menyerbu permukiman Belanda di luar benteng pertahanan, menghancurkan tanaman, membunuh ternak, dan membakar bangunan. Kelompok perang kemudian mengepung permukiman bertembok bernama Wiltwijck.[4]
Kolonis kalah jumlah dan memiliki kecil kemungkinan menang melalui kekuatan, tetapi mereka berhasil bertahan dan melakukan beberapa serangan kecil, salah satunya membakar ladang Pribumi agar mereka kelaparan. Mereka menerima bala bantuan dari New Amsterdam. Perang selesai pada 15 Juli 1660, ketika Pribumi setuju untuk menukar lahan dengan makanan. Namun, ketegangan terus berlanjut antara suku Esopus dan kolonis, sehingga terjadilah perang kedua.[5]
Referensi
Sejarah yang definitif dan paling rinci mengenai Perang Indian Esopus (Perang Esopus Pertama dan Perang Esopus Kedua, seperti yang mereka ketahui) dapat ditemukan dalam bab 3-6 dari The Early History of Kingston & Ulster County, N.Y. oleh Marc B. Fried (diterbitkan 1975). Buku ini masih dicetak.