People of the Philippines v. Santos, Ressa and Rappler

People of the Philippines v. Santos, Ressa and Rappler
PengadilanPengadilan Wilayah Pertama Manila
Nama lengkap perkaraPeople of the Philippines v. Reynaldo Santos, Jr., Maria Angelita Ressa and Rappler, Inc.
Diputuskan15 Juni 2020 (2020-06-15)
SitasiR-MNL-19-01141-CR
Alur perkara
Tindakan sebelumnyaNBI and Keng v. Santos et al. (XVI-INV-18C-00049)[1]
Opini atas perkara
Diputuskan olehRainelda Estacio-Montesa
Hukum yang dipakai
Cybercrime Prevention Act of 2012
Constitution of the Philippines (1987).—Article III Section 4

People of the Philippines v. Santos, Ressa and Rappler (R-MNL-19-01141-CR), dikenal juga sebagai kasus pencemaran nama baik Maria Ressa, adalah sebuah kasus pidana di Filipina yang melibatkan Maria Ressa, pemilik dan direktur utama Rappler, Inc.[2] Ressa dituduh telah melanggar pasal pidana mengenai pencemaran nama baik di Internet dan divonis bersalah oleh Hakim Rainelda Estacio-Montesa di Pengadilan Wilayah Pertama (Cabang 46) Manila pada 15 Juni 2020.[3][4]:36 Ia menjadi orang kedua di Filipina yang divonis bersalah melanggar pasal tersebut.[5]

Kasus ini dimulai oleh karena sebuah artikel yang diterbitkan di Rappler oleh Reynaldo Santos, Jr., yang menuduh mantan Ketua Mahkamah Agung Filipina menerima suap dari seorang pebisinis berkebangsaan Filipina-Tiongkok Wilfredo Keng.[6] Santos, Ressa, dan beberapa orang lain ditetapkan sebagai tersangka secara berlaku surut, karena artikel Santos diterbitkan empat bulan sebelum pasal tersebut berkekuatan hukum tetap.[7][8]

Setelah vonis bersalahnya, Ressa mengumumkan bahwa ia akan mengajukan banding ke Mahkamah Banding dan Mahkamah Agung bila diperlukan.[9] Rappler Inc., sebagai sebuah perusahaan berbadan hukum, tidak divonis bersalah, namun Santos sebagai penulis artikel tersebut ikut divonis. Ressa, sebagai direktur utama Rappler, juga divonis bersalah.[9] Pada saat ia ditetapkan sebagai tersangka, Santos tidak lagi bekerja sebagai seorang wartawan.[10]

Pengadilan menyatakan bahwa Ressa "tidak dapat membuktikan bahwa mereka (Rappler) dapat memverifikasi tuduhan dari berbagai macam tindak pidana yang diduga dalam artikel tersebut ... (Rappler) menerbitkan artikel tersebut di situs web mereka tanpa memedulikan apakah isi artikel tersebut benar atau salah."[4]:34 Putusan tersebut juga menyatakan bahwa Ressa menyebut dirinya sebagai redaktur eksekutif (executive editor) alih-alih sebagai pemimpin redaksi (editor-in-chief) untuk mengelak dari pertanggungjawab pidana.[4]:25

Putusan ini dikecam oleh berbagai kelompok pembela hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi.[11][12][13][14] Komisioner Hak Asasi Manusia PBB menyebut putusan ini sebagai "bagian dari sebuah pola yang menekan pers di Filipina."[3]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DOJResolution
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :7
  3. ^ a b Ratcliffe, Rebecca (June 15, 2020). "Journalist Maria Ressa found guilty of 'cyberlibel' in Philippines". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal June 15, 2020. 
  4. ^ a b c Rainelda H. Estacio-Montesa (June 15, 2020). "People of the Philippines v. Reynaldo Santos, Jr., Maria Angelita Ressa and Rappler Inc" (dalam bahasa Inggris). Manila Regional Trial Court. Diakses tanggal June 15, 2020 – via Abogado.com.ph. 
  5. ^ Santiago, Salvador (March 2, 2020). "Court finds Zambo Sur town dad guilty of cyber libel" (dalam bahasa Inggris). Philippine News Agency. Diakses tanggal June 5, 2020. 
  6. ^ Santos Jr., Reynaldo; Rufo, Aries (May 29, 2012). "CJ using SUVs of 'controversial' businessmen". Rappler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 18, 2020. 
  7. ^ Orendain, Simone (October 3, 2012). "Cybercrime Law in Philippines Draws Protests" (dalam bahasa Inggris). Voice of America. Diakses tanggal June 18, 2020. 
  8. ^ Buan, Lian (January 19, 2018). "NBI: Rappler can be liable for cyber libel despite non-retroactive law". Rappler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 18, 2020. 
  9. ^ a b Buan, Lian (June 15, 2020). "Maria Ressa, Rey Santos Jr convicted of cyber libel". Rappler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 15, 2020. 
  10. ^ Buan, Lian (June 18, 2020). "'I'm scared to go to jail, I'm not as fearless as Maria', says Reynaldo Santos Jr". Rappler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 18, 2020. 
  11. ^ Cabato, Regine (June 15, 2020). "Conviction of Maria Ressa, hard-hitting Philippine American journalist, sparks condemnation". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 16, 2020. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :16
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :15
  14. ^ Editorial Board (June 15, 2020). "The Philippines slides toward autocracy". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 19, 2020. 

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41