Penikaman Tokyo 2021 atau Kasus Penikaman Jalur Odakyu (小田急線刺傷事件code: ja is deprecated , Odakyūsen shishō jiken) adalah kasus penikaman tanpa pandang bulu yang terjadi pada 6 Agustus 2021 di dalam kereta di Jalur OdawaraKereta Api Listrik Odakyu. Tersangka, seorang pria berusia 36 tahun bernama Yusuke Tsushima, ditangkap beberapa jam kemudian di sebuah toko serba ada. Polisi sejauh ini mendakwanya dengan percobaan pembunuhan terhadap seorang wanita yang menderita luka serius di punggung dan dadanya. Tersangka juga mencoba untuk menyalakan api pada kompartemen kereta, yang akhirnya gagal.
Insiden
Sekitar pukul 20:30 (JST: UTC+9) pada 6 Agustus 2021,[4] Yusuke Tsushima, 36 tahun,[5] mulai menikam orang tanpa pandang bulu di dalam kereta komuter di Distrik Setagaya, melukai empat wanita dan lima pria.[6] Kereta segera dihentikan dan Tsushima menyebarkan minyak pada lantai kompartemen dan mencoba untuk menyalakan api sebelum melarikan diri.[7] Polisi dengan cepat menanggapi insiden tersebut, dengan seorang wanita dibawa ke rumah sakit dengan luka tusukan serius di dada dan punggungnya.[4]
Tsushima, yang dicurigai mengutil pada hari sebelumnya,[8] tetap dalam perburuan selama berjam-jam.[9] Akhirnya ia memasuki toko serba ada di Distrik Suginami beberapa jam setelah kejadian dan memberi tahu karyawan toko bahwa ia adalah tersangka dengan mengatakan "Saya adalah tersangka dalam insiden yang dilaporkan oleh media berita. Saya lelah melarikan diri". Karyawan toko dengan cepat memberi tahu polisi dan Tsushima ditangkap.[10]
Meskipun polisi membuka investigasi, Tsushima dalam kutipan mengatakan bahwa ia ingin "membunuh wanita yang bahagia selama enam tahun terakhir".[11] dan menambahkan bahwa pada hari kejadian "siapa saja akan baik-baik saja".[6] Ia juga menyatakan bahwa ia berpikir "dapat membunuh banyak orang karena tidak ada ruang untuk melarikan diri di dalam kereta".[12]
Polisi Tokyo kemudian mendakwanya dengan percobaan pembunuhan terhadap wanita yang terluka parah dan tuduhan lainnya. Tsushima adalah penduduk asli Kawasaki, Kanagawa.[1]
Pada 8 Agustus 2021, Tsushima dikirim ke kejaksaan, di mana ia mengatakan bahwa pada akhirnya ia termotivasi untuk melakukan kejahatan ketika ia menghadapi penolakan daring dari wanita dan menyesal tidak membunuh siapa saja, kutipan mengatakan fakta bahwa tidak ada yang meninggal merupakan "kesialan" baginya. Ia juga mengatakan bahwa hidupnya merupakan kesengsaraan dan menyalahkan masyarakat.[13]
Rencana pengeboman Persimpangan Shibuya
Pada 10 Agustus 2021, Tsushima mengulangi niatnya untuk menargetkan "pasangan yang terlihat bahagia" dalam serangannya dan mengatakan kepada polisi bahwa ia mempertimbangkan untuk mengebom Persimpangan Shibuya yang terkenal di Tokyo. Tsushima mengatakan kepada penyelidik bahwa ia berniat membunuh wanita yang terluka parah di kereta karena ia tampak seperti "pemenang" dalam hidup. Polisi secara resmi menangkapnya kembali setelah interogasi.[14]