Penguasaan laut[1][2][3] (atau kendali lautan) adalah suatu konsep militer laut terkait dengan kekuatan dari suatu angkatan laut terhadap suatu wilayah laut tertentu yang dikuasainya. Suatu angkatan laut dikatakan memiliki penguasaan laut apabila memiliki kekuatan yang membuat angkatan laut musuh tidak bisa menyerang secara langsung. Dominasi ini bisa diterapkan terhadap perairan di sekeliling negara dari angkatan laut tersebut (contohnya zona litoral atau mungkin bisa memanjang jauh sampai ke samudra, dengan artian bahwa angkatan laut yang dimiliki oleh negara tersebut merupakan angkatan laut perairan biru. Konsep ini setara dengan konsep superioritas udara.
Dengan adanya penguasaan laut, suatu negara (atau persekutuan militer) bisa menjamin angkatan perang atau kapal dagangnya bergerak dengan bebas di lautan, sementara kapal-kapal musuh dari negara tersebut terpaksa menetap di pelabuhan atau menghindar di lautan. Penguasaan laut juga memungkinkan bebasnya penggunaan operasi amfibi yang bisa meluas menjadi operasi strategis berbasis darat. Angkatan Laut Britania Raya secara termahsyur memegang kendali lautan untuk jangka waktu yang lama dari abad ke-18 sampai 20 M. Hal ini memungkinkan Britania Raya dan sekutunya untuk berdagang dan menggerakkan balatentaranya dengan mudah di saat perang sementara musuhnya tidak bisa (Hal ini tercermin dalam lagu patriotik Britania yang terkenal berjudul "Rule, Britannia!" yang mengandung kalimat, "Britania berkuasa! Britania menguasai ombak!"). Contohnya adalah ketika Britania mampu memblokade Prancis di masa Peperangan era Napoleon atau Amerika Serikat di masa Perang tahun 1812, dan juga Jerman di masa Perang Dunia I. Di era paska Perang Dunia II, Amerika Serikat yang memegang kendali lautan.
Rujukan