Dalam ilmu linguistik, pengisi (filler) adalah suatu bunyi atau kata yang diucapkan untuk menjeda percakapan.[1] Perlu diperhatikan bahwa pengisi berbeda dengan panggilan abstrak (placeholder name) seperti si anu, si fulan, dan si itu yang merujuk kepada objek atau orang yang namanya tidak diketahui, tidak relevan, atau ditutup-tutupi.
Terdapat berbagai macam bunyi yang dapat menjadi pengisi tergantung pada bahasan yang berlaku. Contohnya, dalam bahasa Inggris yang sering dipakai adalah "um", "er", atau "ah",[1] sementara dalam bahasa Indonesia, terdapat kata "anu", "ah", "itu", dan sebagainya.
Referensi
- ^ a b Juan, Stephen (2010). "Why do we say 'um', 'er', or 'ah' when we hesitate in speaking?", accessed online here
Pranala luar
- Why do people say "um" and "er" when hesitating in their speech?, New Scientist, May 6, 1995
- Lotozo, Eils (September 4, 2002). "The way teens talk, like, serves a purpose". Milwaukee Journal Sentinel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-13. Diakses tanggal 2017-04-14. Citing Siegel, Muffy E. A. (2002). "Like: The Discourse Particle and Semantics". Journal of Semantics. 19 (1): 35–71. doi:10.1093/jos/19.1.35.
- Nino Amiridze, Boyd H. Davis Diarsipkan 2012-04-28 di Wayback Machine., and Margaret Maclagan Diarsipkan 2017-04-06 di Wayback Machine., editors. Fillers, Pauses and Placeholders. Typological Studies in Language 93, John Benjamins, Amsterdam/Philadelphia, 2010. Review