Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Pengajaran remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa bantuan pihak lain) untuk menciptakan suatu situasi (kembali/bari/berbeda dari yang biasa) yang memungkinkan individu atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, melalui kegiatan berencana, terorganisasi dan terkontrol.[1] Pengajaran remedial ini merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) atau perbaikan (korektif).[2]
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), remedial berarti sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan. Dari sisi pengajaran, remedial berarti pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang buruk.
Tujuan pengajaran
Tujuan Umum: untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku
Tujuan khusus: Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya. Selain itu agar peserta didik dapat:
memahami prestasi belajarnya sendiri sehingga bisa mengenali kelemahannya sendiri dalam mempelajari materi
memperbaiki atau mengubah cara belajar yang lebih baik
memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah mereka mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya
mengembangkan sikap dan kebiasaan baru dalam belajar.[3]
Peran guru
Untuk memberikan pengalaman positif dan memastikan efektivitas kursus remedial online, peran tutor dalam merancang dan mengatur pengalaman belajar, memberikan saran dan dukungan teknis, mendorong dan memfasilitasi diskusi, mendorong partisipasi, menggunakan berbagai bentuk pengajaran, dan menyelesaikan masalah komunikasi sangat penting.
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan remedial yaitu: (1) Diagnosis kesulitan belajar
^at-Taubany, Trianto Ibnu Badar (2017). Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Di Madrasah. Kencana. hlm. 360. ISBN9786024222307.
^Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan Kurikulum 2013. Deepublish. 2018. ISBN9786024753788.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.