Pendudukan Polandia (1939–1945)

Pendudukan Polandia
Pembagian wilayah Polandia yang keempat kalinya sebagai akibat dari Pakta Nazi-Soviet; pembagian wilayah Polandia pada tahun 1939–1941 sebelum Jerman menyerang kedudukan Soviet di Polandia.
Perubahan wilayah administrasi Polandia pasca-serangan Jerman terhadap kedudukan Soviet pada tahun 1941. Peta menunjukkan pembagian wilayah pada tahun 1944.

Pendudukan Polandia oleh Jerman Nazi dan Uni Soviet selama Perang Dunia II (1939–1945) diawali dengan invasi Polandia pada bulan September 1939 dan secara resmi diakhiri dengan kemenangan Sekutu atas Jerman Nazi pada bulan Mei 1945. Selama pendudukan ini, wilayah Polandia dibagi untuk Jerman Nazi dan Uni Soviet. Pada musim panas-gugur 1941, wilayah Polandia yang dianeksasi Soviet direbut oleh Jerman Nazi sebagai bagian dari Operasi Barbarossa yang awalnya gemilang. Setelah beberapa tahun bertempur, Tentara Merah berhasil memukul mundur pasukan Nazi dari Uni Soviet hingga Polandia, dari Eropa Timur hingga Eropa Tengah.

Kedua negara yang menduduki Polandia itu sama-sama tidak menyukai keberadaan negara Polandia yang berdaulat serta bangsa dan budaya Polandia sehingga diupayakan lenyap.[1] Sebelum Operasi Barbarossa, Jerman Nazi dan Uni Soviet saling mengkoordinasikan kebijakan terkait Polandia, tampak paling jelas pada empat kali Konferensi Gestapo-NKVD yang membahas rencana pembasmian gerakan perlawanan orang Polandia dan penghancuran Polandia pada waktu yang akan datang.[2]

Sekitar 6 juta orang Polandia, hampir 21,4% dari seluruh populasi Polandia, tewas pada tahun 1939–1945 sebagai akibat dari pendudukan ini,[3][4][5] separuhnya adalah orang Yahudi Polandia. Lebih dari 90% korban tewas akibat sebab non-militer yang dilakukan Jerman Nazi dan Soviet.[3] Secara keseluruhan, Jerman Nazi menghabisi 5.470.000–5.670.000 orang Polandia, di antaranya hampir 3.000.000 adalah orang Yahudi.[4][5]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Judith Olsak-Glass (Januari 1999). "Review of Piotrowski's Poland's Holocaust". Sarmatian Review. The prisons, ghettos, internment, transit, labor and extermination camps, roundups, mass deportations, public executions, mobile killing units, death marches, deprivation, hunger, disease, and exposure all testify to the 'inhuman policies of both Hitler and Stalin' and 'were clearly aimed at the total extermination of Polish citizens, both Jews and Christians. Both regimes endorsed a systematic program of genocide. 
  2. ^ "Terminal horror suffered by so many millions of innocent Jewish, Slavic, and other European peoples as a result of this meeting of evil minds is an indelible stain on the history and integrity of Western civilization, with all of its humanitarian pretensions" (Catatan: "This meeting" merujuk pada konferensi ketiga di Zakopane).
    Conquest, Robert (1991). "Stalin: Breaker of Nations". New York, N.Y.: Viking. ISBN 0-670-84089-0
  3. ^ a b Tadeusz Piotrowski (1997). Poland's Holocaust: Ethnic Strife, Collaboration with Occupying Forces and Genocide... McFarland & Company. hlm. 295. ISBN 0-7864-0371-3. , lihat pula review
  4. ^ a b AFP/Expatica, Polish experts lower nation's WWII death toll Diarsipkan 2012-04-06 di Wayback Machine., expatica.com, 30 Agustus 2009
  5. ^ a b Polska 1939–1945. Straty osobowe i ofiary represji pod dwiema okupacjami, ed. Tomasz Szarota dan Wojciech Materski, Warszawa, IPN 2009, ISBN 978-83-7629-067-6 (Pendahuluan Diarsipkan 2012-03-23 di Wayback Machine.)

Pranala luar