Penculikan Chibok terjadi pada tanggal 14 April 2014, ketika lebih dari 200 siswi diculik dari sebuah Sekolah Menengah Pemerintah di kota Chibok, Borno, Nigeria. Penculikan ini diduga dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram, organisasi teroris Jihad yang berbasis di Nigeria timur laut.
Latar Belakang
Kelompok pemberontak Boko Haram menentang pembaratan akan warga Nigeria. Ini adalah alasan utama mengapa Boko Haram terus melakukan kegiatan-kegiatan kriminal di Nigeria. Ribuan warga telah dibunuh oleh aksi-aksi mereka. Pemerintah federal Nigeria telah menyatakan keadaan darurat di Borno pada bulan Mei 2013 untuk melawan aksi pemberontakan ini. Tindakan keras yang diambil pemerintah menghasilkan beberapa penculikan dan pembunuhan akan anggota-anggota Boko Haram. Beberapa yang berhasil lolos melarikan diri ke desa-desa di mana mereka mentarget para penduduk. Akan tetapi tindakan pemerintah ini gagal untuk menekan angka kriminal yang dilakukan oleh Boko Haram.
Sejak 2010, Boko Haram mentarget sekolah-sekolah dan telah membunuh ratusan murid-murid.
Penculikan
Pada tanggal 15 April 2014, sekelompok militan menyerang Sekolah Menengah Putri milik pemerintah di Chibok, Nigeria. Mereka menerobos ke dalam sekolah dan menembak para penjaga.[1] Sejumlah siswi dibawa pergi dengan menggunakan truk, diduga ke hutan Sambisa.[2] Rumah warga di Chibok juga dibakar dalam insiden tersebut.[2] Sekolah ditutup selama empat minggu sebelum penculikan terjadi karena situasi keamanan yang semakin memburuk,[3] tetapi para siswi tetap bersekolah untuk mengikuti ujian akhir fisika pada hari kejadian.[2]
Laporan awal menyebutkan sebanyak 85 siswi diculik dalam insiden tersebut. Pada tanggal 19-20 April, pihak militer mengeluarkan pernyataan yang mengatakan lebih dari 100 dari 129 gadis yang diculik telah dibebaskan. Namun, pernyataan itu ditarik kembali, dan pada tanggal 21 April, para orang tua melaporkan bahwa 234 putrinya menghilang.[4] Sekitar 30 sampai 50 orang siswi berhasil kabur dari para penculik.[5]