Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Sistem penampil dongak atau penampil atas-jemala (bahasa Inggris: Head-Up Display, HUD) adalah suatu tampilan lejas yang menyajikan data tanpa mengharuskan pengguna untuk melihat terlalu menunduk seperti dashboard biasa mereka. Asal usul nama ini berasal dari penerbang yang dapat melihat informasi dengan kepala “mendongak naik” dan melihat ke depan, bukan memandang sudut bawah untuk melihat ke instrumen yang lebih rendah. Meskipun HUD pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUD sekarang telah digunakan dalam pesawat komersial, mobil, dan penerapan lainnya.
Generasi pertama (CRT)
CRT (Cathode Ray Tube) atau TV tabung menampilkan citra di layar fosfor, namun teknologi ini tak bertahan lama karena layar fosfor akan menurun mutunya dari waktu ke waktu karena mayoritas pengguna sekarang menggunakan monitor mereka setiap waktu (tanpa henti).
Generasi kedua (LCD)
LCD (Liquid Crystal Display) atau Penampil Hablur Cair adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan hablur cair sebagai penampil utama. Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali pixel atau titik cahaya yang terdiri dari satu buah hablur cair sebagai sebuah titik cahaya namun hablur cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan hablur cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub hablur cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring. sistem ini tidak meredup atau butuh spaning tinggi. Sistem ini telah diterapkan di pesawat udara komersial.
Generasi ketiga
Menggunakan sistem gelombang optik untuk menghasilkan citra secara langsung di dalam kombinator dan sistem ini lebih baik daripada sistem proyeksi.
Generasi keempat
Menggunakan pindai sinar laser untuk menampilkan citra dan bahkan tampilan video kedalam media kelejasan tembus cahaya.
Teknologi yang lebih baru yaitu micro-display imaging. Teknologi ini sedang dikembangkan dengan tampilan hablur cair yang ramah lingkungan dan hemat tenaga seperti OLED (Organic Light-Emitting Diode).