Pemboman Hotel Brinks 1964
Brinks Hotel di Saigon, juga dikenal sebagai Asrama Perwira Lajang Markas Brinks (BOQ), dibom oleh Viet Cong pada malam tanggal 24 Desember 1964, pada masa Perang Vietnam. Dua personel Viet Cong bekerja sama untuk meledakkan sebuah bom mobil di hotel, yang berisikan perwira-perwira Tentara Amerika Serikat. Ledakan itu menewaskan dua warga Amerika, seorang perwira dan BINTARA, dan melukai sekitar 60 orang, termasuk personel militer dan warga sipil Vietnam. Komandan Viet Cong telah merencanakan hal ini dengan dua tujuan dalam pikiran. Pertama, dengan menyerang instalasi Amerika di pusat ibu kota yang dijaga ketat, Viet Cong bermaksud untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk menyerang target sasaran mereka di Vietnam Selatan apabila Amerika Serikat memutuskan untuk meluncurkan serangan udara terhadap kedudukan Vietnam Utara. Kedua, bom akan menunjukkan kepada Vietnam Selatan bahwa pasukan Amerika rentan dan tidak bisa diandalkan untuk perlindungan.[1][2] Pemboman memicu perdebatan dalam masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Lyndon B. Johnson. Sebagian besar penasihat kepresidenan cenderung mendukung pemboman balasan ke Vietnam Utara dan penggelaran pasukan tempur Amerika, sementara Johnson memilih strategi yang ada untuk melatih Tentara Republik Vietnam untuk melindungi Vietnam Selatan dari Vietkong. Pada akhirnya, Johnson memutuskan untuk tidak mengambil tindakan balasan atas pemboman tersebut. CatatanReferensi
|