Pembebasan militer adalah ketika seorang anggota angkatan bersenjata dibebaskan dari kewajibannya untuk mengabdi. Militer setiap negara memiliki jenis pemberhentian yang berbeda. Hal ini umumnya didasarkan pada apakah orang tersebut menyelesaikan pelatihannya dan kemudian menyelesaikan masa kerjanya secara penuh dan memuaskan. Jenis pemberhentian lainnya didasarkan pada beberapa faktor seperti kualitas layanan, karena alasan kemanusiaan atau medis, memiliki masalah ketergantungan narkoba atau alkohol sehingga perlu pengobatan dan konseling, dan mengalami kerugian atau hukuman atas pelanggaran atau dihukum karena kejahatan apa pun. Faktor-faktor ini mempengaruhi apakah mereka akan diminta atau diizinkan untuk mendaftar kembali dan apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan setelah keluar dari militer.[1] Pembebasan militer dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian tidak dengan hormat. Terdapat tiga hal yang menyebabkan seorang prajurit diberhentikan secara tidak hormat yakni putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dengan pidana tambahan berupa pemecatan, putusan pengadilan pidana penjara lebih dari 3 bulan tanpa pidana tambahan pemecatan, dan berdasarkan pertimbangan pejabat yang berwenang.[2]
Referensi