Pembantaian Ma'alotPembantaian Ma'alot Aksi teroris di Ma'alot,Israel. Pembantaian Ma'alot adalah serangan teroris yang dilakukan oleh DLFP pada 14-15 Mei,1974. Dalam serangan tersebut, 115 warga Israel dijadikan sandera, 25 diantaranya dan 6 warga lainnya dibunuh. Kebanyakan dari sandera yang diambil adalah anak sekolah dasar dari Sekolah Dasar Netiv Meir dan anak sma dari Safad yabg datang untuk jalan jalan sekolah. Kronologi penyerangan Ma'alot, terletak sekitar 9,7 kilometer selatan dari perbatasan Israel-Lebanon, adalah sebuah kota kecil yang ditemukan di tahun 1957 oleh imigran Yahudi dari Tunisia dan Maroko. 3 anggota DFLP, bersenjatakan senapan AK-47,granat tangan dan peledak plastic buatan Cekoslovakia menyelinap masuk melewati perbatasan Israel-Lebanon. Pada malam 13 Mei, mereka memasuki Israel di dekat Moshav Za"rit. Mereka bersembunyi di dekat desa Hurfeish. Patroli perbatasan menemukan jejak mereka tapi gagal menangkap mereka bertiga. Ketika di jalan ke Ma'alot, para teroris bertemu dengan sebuah van yang dikendarai oleh seorang penduduk Hurfeish yang mengantar pulang 2 perempuan Arab dari tempat kerja mereka di haifa. Pemimpin DLFP, Linou mulai menembaki van tersebut membunuh satu wanita, dan melukai si pengendara dan wanita kedua (Kemudian meninggal dikarenakan lukanya). Sang pengendara mengemudi kembali dan melapor ke seorang tentara Israel tentang kejadian itu. Sesampainya di Ma'alot, mereka mulai menggedor pintu rumah warga, hingga akhirnya mereka menggedor rumah kediaman keluarga Cohen. Salah satu anggota DFLP yang merupakan Arab-israel mengatakan menggunakan bahasa Ibrani bahwa mereka adalah polisi yang mencari teroris. Saat pintu dibuka, mereka masuk kedalam dan mulai menembak. Membunuh Yosef Cohen, anak laki-laki berumur 4 tahun milik nya, Eliahu dan melukai anak perempuan nya Miriam. Istri Yosef, Fortuna Cohen pada saat itu hamil 7 bulan mencoba kabur namun dia tewas setelah ditembak. Satu satunya orang yang selamat dari kediaman Cohen adalah anak laki laki berumur 16 bulan, Yithzak yang tuli dan bisu. Setelah membunuh 3 orang, mereka pergi menuju ke SD Netiv Meir, dimana para siswa dari Safad yang datang untuk perjalanan sekolah menetap. Dijalan mereka bertemu Yakov Kadosh, seorang pekerja sanitasi. Mereka bertanya arah padanya sebelum menembak nya dan berlanjut dengan perjalanan. Mereka memasuki bangunan Sekolah Dasar Netiv Meir pada jam 4 pagi, disana terdapat 102 siswa SMA dari Safad yang berkunjung. 3 dari 4 guru disana kabur melewati jendela meninggalkan siswa siswi nya. Semua orang di bangunan itu kemudian dijadikan sebagai sandera. Pada pagi hari, para teroris meminta dibebaskanya 23 narapidana arab dan 3 napi lainnya dari penjara Israel, termasuk Kozo Okamoto, seseorang yang memainkan peran dalam pembantaian Bandara Lod. Jika tidak dipenuhi sampai jam 6 sore, maka seluruh sandera akan dibunuh. Pada jam 10 siang, Sylvan Zerach, pada saat itu sedang dalam cuti dari IDF mendekat ke bangunan SD Netiv Meir untuk melihat keadaan. Seorang teroris menembak nya di leher, Zerach wafat tak lama setelah ditembak di rumah sakit. Operasi Sayaret Matkal Sesi darurat Knesset diadakan untuk membahas situasi tersebut, para penyandera menolak perpanjangan dari deadline jam 6 sore yang sudah ditetapkan. Pada jam 17:25, komandan Sayaret Matkal memberi izin untuk menyerbu bangunan. Pasukan penyerbu dibagi dalam 3 unit, 2 masuk dari depan dan 1 dari lantai atas menggunakan tangga. Operasi akan dijalankan dengan bantuan sniper untuk menembak ketiga teroris. Pada jam 17:32, unit pertama yang dipimpin oleh Yuval Galili masuk melalui pintu utama yang diblokir meja dan kursi. Yuval terkena tembakan dari atas tangga, dia melempar granat asap untuk menyembuhkan dirinya dan timnya. Unit kedua dipimpin oleh Amiran Levine dengan perintah untuk membunuh Linou. Saat masuk ke salah satu ruang kelas, salah satu anggota DFLP menodongkan senjatanya ke seorang anak yang ada di lantai. 2 dari 3 berhasil dibunuh oleh operator Sayaret Matkal tapi Linou si pemimpin berhasil mengambil magasin dari meja guru dan mulai menembak senapan mesinnya ke arah para anak anak. Dia melemparkan granat ke luar jendela dan 2 granat ia lemparkan ke tempat dimana para anak perempuan dikumpulkan. Banyak anak yang harus lompat turun dari jendela setinggi 3 meter agar selamat. Pada akhirnya, semua teroris berhasil dibunuh. Selain 3 teroris, lebih dari 50 terluka hanya di saat penyergapan oleh Sayaret Matkal. Siswa sma yang wafat dikuburkan di kampung halaman mereka di Safad. Pranala luar • Gervasi,Frank (1975) Thunder over Mediterranean , p. 443 • Viorst, Milton (1987). Sands of Sorrow: Israel's Journey from Independence. I.B. Tauris. p. 192. "Faced with a public outcry over the Ma'alot massacre, they demanded of Syria a pledge to forbid terrorist to cross the Golan into Israel."
[2] |