Pembantaian München

Seorang anggota Organisasi September Hitam berada di balkon wisma atlet Israel

Pembantaian München yang juga disebut dengan nama September Hitam adalah peristiwa saat Olimpiade München 1972. Pada 5 September 1972, kelompok September Hitam (Black September) yang terdiri dari orang-orang Palestina menyandera dan membunuh 11 atlet Israel dan seorang polisi. Dalam upaya penyelamatan yang dilaksanakan, seluruh militan terbunuh kecuali tiga di antaranya.

Peristiwa München

Pada tanggal 4 September 1972, kelompok perlawanan September Hitam melancarkan aksi penculikan bersandi operasi Berim Ikrit. Sasarannya perkampungan atlet Israel peserta Olimpiade Munich. Asrama atlet Israel itu bersebelahan dengan asrama atlet Hong Kong dan Uruguay . Asrama itu terletak dekat bandara Furstenfeldburch. Perkampungan Olimpiade, Apartemen Connolystrasse, Blok 31 Munchen.

Penculikan atas sebelas atlet Israel ini dilangsungkan saat kesemuanya usai bersuka ria menikmati suatu malam pada 4 September 1972 di tempat peristirahatan mereka. Pukul 04.30 dini hari ketika para olahragawan ini tengah tertidur lelap, Jam 4.00 pagi, 8 anggota Black September memanjat pagar setinggi 1.8 meter di Kusoczinskidamm, hanya 500 meter dari asrama atlet Israel. anggota Black September masuk ke perkampungan atlet Israel dengan bantuan dari atlet Amerika.

Adalah pegulat Israel Yossef Gutfreund yang awalnya mendengar bunyi mencurigakan di apartemennya ketika ia memeriksanya ia mendapati pintu apartemennya berusaha dibuka sebelum akhirnya ia mulai berteriak memerintahkan teman-temannya yang lain untuk menyelamatkan diri mereka seraya mendorong tubuh kekarnya menahan laju pintu dari tekanan para anggota Black September. Dua orang atlet Israel berhasil meloloskan diri, sementara delapan lainnya memilih untuk bersembunyi. Seorang atlet angkat berat, Yossef Romano berusaha merebut senjata sang penyelusup, tragisnya ia lalu tertembak dan tewas seketika layaknya nasib Mosche Weinberg, pelatih gulat yang juga tewas saat hendak menyerang anggota penyelusup lainnya dengan pisau buah.

Setelah menawan sembilan atlet Israel pihak Black September menuntut dibebaskannya 234 tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri Baader-Meinhoff dari penjara Jerman Barat dan rute aman menuju Mesir, namun untuk pembebasan tahanan Palestina, pemerintah Israel menolak mentah-mentah permintaan itu kecuali untuk rute aman tujuan Kairo yang disanggupi pihak Jerman.

Menteri Bavaria yang juga pengurus Perkampungan Olimpiade menawarkan diri sebagai ganti tetapi tawaran ditolak. Kanselir Jerman Barat Willy Brandt menghubungi Perdana Menteri Israel Golda Meir melalui telepon. Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut. Jerman sendiri bersedia membebaskan pemimpin Baader-Meinhof, Ulrike Meinhofdan Andreas Baader. Akhirnya 8 anggota Black September dan 8 tawanan di bawa dengan bus Volkswagen ke Bandara Furstenfeldbruck menuju Jet 727 yang menunggu. pemerintah Jerman hendak menjebak komplotan tersebut di Bandara Furstenfeldbruck. Di bandara inilah komplotan tersebut minta disiapkan sebuah pesawat yang akan menerbangkan mereka ke Kairo, Mesir. Jet gadungan pun disiapkan dengan 5-6 personel polisi yang disamarkan sebagai kru pesawat dan dengan mengerahkan penembak jitu, pihak Jerman mengetahui sekiranya ada delapan orang penyandera yang tidak menggunakan pengaman senjata apapun.

Sampai sejauh ini semuanya lancar hingga helikopter lepas landas membawa para penyandera beserta tawanannya. Namun, upaya pembebasan menjadi kacau. Malapetaka bermula ketika dua petugas kepolisian mulai bertindak gegabah dan memicu serangkaian insiden penembakan antara pihak kepolisian Jerman Barat termasuk para penembak jitu dengan para penyandera yang berujung atas kematian tragis bagi kedua belah pihak hingga melibatkan para atlet yang disandera. Drama penyanderaan 21 jam itu berakhir dengan peledakan helikopter hingga mengkibatkan kematian semua sandera. Dan penembakan atas Jamal Al Gasshey. Sebelas atlet Israel, tiga anggota Black September dan seorang polisi Jerman Barat tewas.

Kesebelas atlet Israel yang tewas itu adalah:

  1. Yosses Gutfreud (atlet gulat)
  2. Mosche Weinberg (pelatih gulat)
  3. Yossef Romano (atlet angkat berat)
  4. David Mark Berger
  5. Mark Slavin
  6. Jacov Springer (wasit angkat besi)
  7. Andre Spitzer (pemain anggar)
  8. Kehat Shorr
  9. Elieszer Halfin
  10. Amitzur Shapira
  11. Zeev Friedman.

Tragedi berdarah ini meninggalkan luka bagi banyak pihak. Tak seorangpun sandera berhasil diselamatkan. Hanya dua atlet Israel yang berhasil melarikan diri saat penyanderaan, mereka adalah:

  1. Tuvia Sokolovsky - atlet angkat berat, dan
  2. Gad Zobari.

Film

Peristiwa ini diangkat oleh Steven Spielberg dalam film Munich (2005). Film ini sendiri diangkat dari novel Vengeance: The True Story of an Israeli Counter-Terrorist Team karya wartawan Kanada, George Jonas, yang menulisnya dari cerita yang dituturkan oleh Yuval Aviv.

Rujukan

  • George Jonas 'Penuntut Darah' Penerbit PT Laras Widya Pustaka, Jakarta, 1986