Pegunungan Qilian membentang dari wilayah di selatan Dunhuang sepanjang 800 km ke arah tenggara membentuk sisi timur laut dari Dataran Tinggi Tibet dan batas barat daya dari Koridor Hexi.
Pegunungan Nan Shan terhubung di bagian barat dengan Yema Shan dan Altun Shan. Di sebelah timur, pegunungan berada di sebelah selatan dari Danau Qinghai dan berbatasan dengan Daban Shan dan Xinglong Shan di dekat Lanzhou. Puncak Maoma Shan (4.070 m) berada di batas timur tersebut. Bagian dari Tembok Besar dari zaman Dinasti Ming melewati lereng pegunungan di bagian utara di dekat bagian selatan dari Puncak Longshou Shan (3.616 m).
Pegunungan Qilian menjadi sumber dari benyak sungai-sungai kecil yang mengalir ke arah utara yang memasok air bagi aktivitas pertanian di daerah-daerah Koridor Hexi. Sungai-sungai tersebut kebanyakan mengering ketika memasuki Gurun Alashan. Salah satu sungai terbesar dari wilayah Pegunungan Qilian adalah Sungai Ejin (Heihe).
Karakteristik ekosistem dari Pegunungan Qilian disebut sebagai hutan konifer Pegunungan Qilian oleh World Wildlife Fund.[4]
Biandukou (扁都口), di ketinggian lebih dari 3500 m, adalah sebuah celah di Pegunungan Qilian. Celah Biandukou menghubungkan Kabupaten Minle, Gansu di sisi utara dan Kabupaten Qilian, Qinghai di sisi selatan.[5]
Sejarah
Kitab Shiji menyebutkan "Pegunungan Qilian" dan Dunhuang ketika berbicara mengenai tanah asal bangsa Yuezhi. Akan tetapi, nama Qilian yang disebutkan tersebut dinilai merupakan nama yang ditujukan untuk Pegunungan Tian Shan, 1,500 km ke arah barat.[6] Nama Dunhuang yang disebutkan juga diartikan lain sebagai Gunung Dunhong.[7]Qilian (祁连) disebutkan sebagai kata bahasa Hun untuk "langit" (天 tiān) menurut komentator Kitab Hanshu dari masa Dinasti Tang, Yan Shigu.[8]
Pegunungan ini sebelumnya dikenal di Dunia Barat sebagai Pegunungan Richthofen yang dinamai dair nama Ferdinand von Richthofen, yang merupakan seorang penjelajah dan geolog serta paman dari the Red Baron.[9]
Nama Pegunungan Qilian digunakan sebagai nama Kabupaten Qilian di Provinsi Qinghai.
Winchester, Simon. (2008). The Man Who Loved China: the Fantastic Story of the Eccentric Scientist Who Unlocked the Mysteries of the Middle Kingdom. New York: Harper. ISBN 978-0-06-088459-8