Pedupaan Sepuh Perunggu Baekje (부여 능산리 출토 백제 금동 대향로: buyeo neungsan-ri chulto baekje geumdong daehyangno) adalah sebuah pembakar dupa terpenting dari kerajaan Baekje (18 SM-660 M).[1]
Perangkat pembakar dupa berasal diperkenalkan dari Tiongkok ke Korea. Di Tiongkok, pembakar dupa berbentuk gunung dinamakan boshanlu.[2]
Pedupaan yang ditemukan pada tanggal 12 Desember 1993 di Desa Neungsan, Kabupaten Buyeo, bekas ibu kota kerajaan Baekje tersebut dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologis terpenting di Korea pada abad ke-20. Bukti-bukti sejarah kerajaan Baekje hanya ada sedikit yang tersisa sehingga boshanlu ini merupakan artfefak yang dapat menjadi referensi kesenian Baekje.
Memiliki tinggi 61,8 cm, diamater 19 cm dan berat 11,85 kg, pembakar dupa Baekje menjadi pedupaan tertinggi yang ditemukan di Asia Timur. Pedupaan Baekje diperkirakan telah berusia lebih dari 1300 tahun, ditemukan dalam kotak kayu dalam keadaan utuh di sebuah lahan kosong yang akan dibangun dengan parkir kendaraan. Pembakar dupa tersebut kemungkinan dikuburkan menjelang takluknya Baekje oleh Silla pada tahun 660.
Pedupaan Baekje memiliki 3 bagian, badan utama, kaki dan tutup. Sisi badan bawah dihiasi ukiran bunga teratai. Kaki berbentuk naga. Kubah (tutup) diukir dengan gunung-gunung khayangan dan di puncak tutup terdapat burung hong yang melebarkan sayap dan ekor di udara. Dupa dibakar dalam badan dan asap keluar lewat lubang di tutup. Berbagai figur yang diukir pada badan antara lain manusia, burung, rusa, air terjun, ikan, burung bangau, bunga teratai, dan batu-batuan. Hiasan-hiasan ini menandakan adanya akulturasi Taoisme dan Buddhisme. Pedupaan Baekje saat ini disimpan di Museum Nasional Buyeo sebagai Harta Nasional Korea Selatan Nomor 287.[1]